SuaraJabar.id - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim vaksinasi Covid-19 di daerahnya telah menunjukkan hasil yang positif.
Pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, jumlah kasus aktif virus corona tenaga kesehatan (nakes) di daerah tersebut menurun sejak program vaksinasi berjalan.
"Sebelum ada vaksinasi kasus Covid-19 nakes cenderung naik, tapi setelah dilakukan vaksinasi penularan terhadap nakes semakin turun. Mudah-mudahan ini karena kekebalan tubuh dari nakes yang sudah divaksin," kata Kang Emil di Bandung, Selasa (16/3/2021).
Kondisi tersebut menunjukkan adanya kemungkinan antibodi vaksin Covid-19 sudah mulai terbentuk dan bekerja.
Baca Juga: Imam Hingga Khatib di Kepulauan Riau Bakal Divaksin Sebelum Ramadhan
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil berharap vaksinasi Covid-19 berpengaruh terhadap munculnya imun tubuh nakes.
Berdasarkan data KPCEN per 12 Maret 2021 pukul 15:00 WIB, jumlah sasaran vaksinasi SDM Kesehatan di Jabar yakni 181.701 orang. Jumlah SDM Kesehatan yang sudah divaksin dosis 1 sebanyak 175.172 orang (96,41 persen) dan dosis 2 sebanyak 141.375 orang (77,81 persen).
Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mempercepat vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia dan pelayan publik. Vaksinasi tahap II pun ditargetkan selesai akhir Juni 2021.
Untuk mewujudkan target tersebut, kata Kang Emil, pihaknya harus menyuntik vaksin Covid-19 kepada 150 ribu orang per hari. Gedung-gedung besar pun akan dimanfaatkan sebagai tempat pelayanan vaksinasi, termasuk Gedung Pakuan dan Gedung Sate.
"Kita harus menyuntik 150 ribu orang per hari dan ternyata Puskesmas tidak memadai untuk penyuntikan. Karena itu, kami butuh 40-an gedung besar untuk bisa memvaksin massal dua ribu orang per hari," tuturnya.
Baca Juga: Vaksinasi Lansia di Sleman Dimulai, 26.790 Orang Jadi Sasaran
Jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik mencapai 2.195.215 orang.
Menurut Kang Emil, percepatan vaksinasi perlu dilakukan. Selain untuk membentuk kekebalan kelompok, vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini memiliki kedaluwarsa selama enam bulan.
"Saya tadi rapat dengan Kemenkes. Kalau untuk vaksinasi profesi publik Jabar ranking satu alias paling banyak, seperti wartawan, TNI, Polri, guru. Tapi, lansia masih kurang atau ranking tiga. Maka, minggu ini, kami akan memaksimalkan penyuntikan kelompok lansia," ucapnya.
"Kolaborasi ini akan membuat Jabar sukses dalam vaksinasi, tanpa dukungan tersebut kami khawatir target tidak tercapai dan vaksin keburu kedaluwarsa," imbuhnya.
Kang Emil meminta masyarakat Jabar untuk tidak khawatir terkait vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa. Karena Pemda Provinsi Jabar memastikan tidak akan ada vaksin CovidD-19 kedaluwarsa yang digunakan.
"Publik jangan khawatir tidak ada di Jabar menggunakan vaksin kedaluwarsa. Kami tidak akan pernah melanggar prosedur," katanya.
Selain memaparkan rencana vaksinasi Covid-19, Kang Emil juga melaporkan penanganan Covid-19 di Jabar. Per 11 Maret 2021, desa/kelurahan berstatus zona merah atau risiko tinggi turun dari 299 desa/kelurahan menjadi 137 desa/kelurahan.
Jika ditarik dalam skala RT (rukun tangga), jumlah RT berstatus zona merah pun turun dari 3.533 RT menjadi 640 RT.
"Desa-desa yang status mikronya zona merah dari minggu lalu 299 desa/kelurahan sekarang tinggal 137 desa/kelurahan yang zona merah," ujarnya.
"Jadi PPKM ini sangat pas karena mengunci permasalahan di skala kecil tanpa mengorbankan kewilayahan yang lebih luas," imbuhnya.
Kang Emil juga melaporkan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker dan menjaga jarak terus meningkat. Rata-rata tingkat kepatuhan masyarakat Jabar stabil di atas 80 persen.
"Tingkat kepatuhan prokes minggu ini terjaga, jaga jarak 83 persen dan pakai masker 85 persen. Mudah-mudahan bisa bertahan dan lebih meningkat lagi," katanya.
"Tingkat keterisian rumah sakit di Jabar secara umun juga makin turun, per hari ini tinggal 54 persen, sempat 80 persen di awal tahun. Ini berkolerasi dengan kasus yang juga turun," tambahnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Sekolah Swasta di Jabar Terancam Gulung Tikar Gara-gara Kebijakan 'Nyeleneh' Dedi Mulyadi?
-
Sekolah Swasta di Jawa Barat Terancam Bubar, Gegara Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi?
-
Dedi Mulyadi Izinkan Kelas 50 Siswa di Jabar, P2G: Kualitas Pendidikan Bisa Hancur!
-
Tragedi Puncak Berulang: Banjir dan Longsor Renggut Nyawa, 1 Hilang!
-
Kritik Indonesia, Ayah Juliana Marins Dibandingkan dengan Ridwan Kamil
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
- Beathor Suryadi Dipecat usai Bongkar Ijazah Jokowi? Rocky Gerung: Dia Gak Ada Takutnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
Terkini
-
Solusi Cepat Saat Listrik Padam! Bayar Tagihan Pakai DANA Kaget, Ada Link Saldo Gratis Hari Ini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya