SuaraJabar.id - Kelinci umumnya menjadi hewan peliharaan. Namun di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, hewan imut ini justru diolah menjadi makanan.
Sate kelinci cukup populer di Lembang. Tidak sulit mencari penjual sate kelinci di kawasan ini. Biasanya mereka berjualan di pinggir jalan raya Lembang.
Selain penjual sate kelinci, di Lembang juga banyak peternak kelinci, terutama untuk kebutuhan konsumsi.
Bagaimana rasa sate hewan imut ini. Secara umum tidak jauh berbeda dengan daging lainnya. Sementara dari teksturnya, daging kelinci terasa lebih lembut dengan warna merah muda pucat.
Baca Juga: Rasanya Manis, Khasiatnya Bisa Bikin Tubuh Jreng
Pemilik rumah makan Sate Kelinci Asli Khas Pak Rusli, Rusli mengatakan, kelinci yang diambil dagingnya untuk dikonsumsi adalah jenis kelinci lokal yang berusia 6 bulan. Selain itu, dipakai juga jenis kelinci Australia usia 4-5 bulan yang tumbuh lebih cepat dan memiliki daging lebih besar.
Konon kata dia, daging kelinci memiliki beragam khasiat mulai dari menurunkan kolesterol, mengobati asma dan asam urat, meningkatkan vitalitas pria dan kesuburan wanita, serta mengurangi gatal-gatal.
"Yang sudah-sudah itu sebagai kepercayaan, karena telah mengonsumsi secara rutin," ujar Rusli kepada Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Senin (22/3/2021).
Selain sate, Rusli juga mengolah daging kelinci menjadi gulai, sop, dan tongseng. Khusus untuk sate, ada dua menu yang ditawarkan, yakni sate bumbu kacang dan sate maranggi.
"Kalau untuk sate sih mudah, tinggal dikuliti dagingnya udah seperti fillet gitu tidak ada tulang. Untuk sate kita ambil bagian daging dan hati per tusuknya dan diberikan bumbu seperti biasa atau di sini ada juga bumbu maranggi yang bumbunya dioleskan sebelum dibakar, dan dibakar juga 5-10 menitan," paparnya.
Baca Juga: Kantor Diobok-obok, Pejabat KBB Tak Tahu Pasti KPK Usut Kasus Apa
Pria asli Lembang ini mengaku sudah memulai bisnis kuliner olahan kelinci ini sejak 20 tahun lalu. Sebelumnya, ia sempat menjadi peternak kelinci dan akhirnya mencoba peruntungan dengan membuka warung makan sate kelinci.
Saat ini, Rusli mendapat pasokan kelinci dari peternak di Lembang dan Ciwidey. Menurutnya, daging kelinci dari para peternak lokal tersebut memiliki kualitas yang baik karena penggunaan pakan yang juga berkualitas.
"Dari sekitar (wilayah) Lembang dan Ciwidey, karena sekarang sudah memakai pakan seperti pelet yang mempercepat pertumbuhan dan memperbaiki kualitas dagingnya," kata Rusli.
Sate kelinci di warungnya dibanderol dengan harga Rp 30.000 per porsi per 10 tusuk. Sementara sate kelinci olahan maranggi dikenakan Rp 35.000 per porsi. Pengunjung hanya perlu menambah Rp6.000 jika ingin mengonsumsinya bersama nasi hangat.
Sebelum pandemi Covid-19, Rusli dapat menjual 20 porsi sate kelinci di hari kerja dan sampai 100 porsi di akhir pekan atau libur nasional. Saat ini, dia mengklaim ada penurunan pembelian hingga 50%.
"Untuk sekarang sekitar 10 sampai 20 porsi di hari biasa dan 20 sampai 30 porsi di hari libur. Kalau sebelum corona itu lumayan kalau libur 50 sampai 100 porsi kalau lagi hari libur tanggal merah, kalau hari biasa paling minimal 20 porsi atau lebih," ungkapnya.
Berani untuk mencoba sate kelinci?
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Riza Nasrul Falah, Ketua Bawaslu Bandung Barat Ngaku Khilaf Diciduk Pesta Sabu: Awalnya Mau Beli Galon!
-
Koleksi Tanah Raffi Ahmad di Bandung Barat, Pernah Dukung Jeje Govinda Jadi Bupati
-
'Perang Bintang' Pilkada Bandung Barat, Jeje Govinda Tumbangkan Hengky Kurniawan dan Gilang Dirga
-
Tampilkan Musisi Lintas Generasi, Begini Kemeriahan Jazz Gunung Burangrang
-
Selain sebagai Obat Kuat, Berikut 3 Manfaat Kesehatan dari Pasak Bumi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?