Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 25 Maret 2021 | 11:26 WIB
Jabar Punya Informasi (JAPRI) mengenai open data Jabar di ruang utama Gedung Sate, Kota Bandung pada Rabu (24/3/2021). [Tangkapan Layar Youtube Humas Pemprov Jabar]

SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan portal data yang bisa diakses masyarakat. Portal tersebut dinamakan Ekosistem Data Jabar (EDJ) ini memiliki tiga menu.

Apa saja ketiga aplikasi yang dirangkum dalam EDJ terbaru milik Gubernur Ridwan Kamil itu?

Pertama ada aplikasi Open Data Jabar, yaitu portal data yang terbuka untuk umum. Masyarakat bisa mengakses  data dari berbagai tampilan, baik data set, visualisasi, dan info grafik.

Kedua adalah Satu Data Jabar, yaitu portal berbagai data antarperangkat daerah di Pemprov Jabar.

Baca Juga: Polisi akan Kirim 5.000 Lebih "Surat Cinta" ke Pengendara di Jawa Barat

Lalu yang ketiga adalah aplikasi Satu Peta Jabar, yaitu portal yang isinya berbagai data geospasial atau data berupa peta.

Kepala Bidang Statistik pada Dinas Komunikasi Indormasi (Diskominfo) Provinsi Jabar, Ida Ningrum mengatakan, Open Data Jabar akan menampilkan data berdasarkan fitur organisasi perangkat daerah.

"Misalnya data lingkup kesehatan maka bisa klik Dinas Kesehatan. Jadi kita susun secara sistematis data dari berbagai perangkat daerah di lingkungan pemprov jabar. Ada juga data yang bersumber dari BPS seperi data indikator makro," jelas Ida dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) pada Rabu (24/3/2021).

Ida mengatakan, portal terbaru ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, masyarakat bisa mendapatkan data atau informasi dengan mudah, cepat, dan mutakhir. Segmen pemanfaatannya itu akademisi ataupun masyarakat secara umum.

"Sehingga kita juga tampilkan konten konten data yang bisa mengakomodir kepentingan mereka. Kita buat konten semenarik mungkin sehingga mereka mudah membaca dan mendapatkan informasi dan insya dari visualisasi yang kita buat di Open Data Jabar," jelas Ida.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Sukabumi Bakal Miliki Kafe di Atas Jembatan

"Ada data set berupa tabel, biasanya yang mengaksesnya adalah para akademisi atau mahasiswa yang memerlukan data untuk kepentingan riset. Ada juga data berupa visualisasi, gambar, grafik, informatika (ada narasinya), dan berupa peta," tambahnya.

Agi dari Jabar Digitalisasi Service menambahkan, ide pembuatan EDJ ini berkaca dari Google yang menyediakan kemudahan informasi bagi masyarakat. Portal terbaru inipun, kata dia, dibuat untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengakses informasi yang ada di jabar.

"Meski sekarang belum semua data bisa kita masukan, masih terbatas. Tapi harapan kedepannya semua bisa komprehensif menangkap semua data yang ada," katanya.

Nantinya masyarakat yang ingin mengetahui informasi seputar Jabar, dapat mendapatkannya dan diakses pada portal resmi di Open Data Jabar.

"Jadi masyarakat bisa mengakses Open Data Jabar. Masyarakat lebih mudah mencerna informasi secara visual, atraktif, dan menarik. Maka dari itu kita tampilkan hal tersebut di Open Data Jabar," katanya.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandung, Ari Syahril Ramadhan menilai, portal ini dapat memudahkan masyarakat mendapat informasi dan data. Termasuk para jurnalis yang ingin mencari data. Pihaknya berharap kelengkapan dan kedalaman data bisa ditingkatkan lagi.

"Kami juga berharap semua Informasi yang masuk data informasi publik bisa masuk kesini. Mulai data pendidikan, keuangan. Jadi para jurnalis bisa lebih mudah mengawasi pemerintahan," ujarnya.

Ia menambahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil harus memiliki komitmen kuat agar open data bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Harus ada dukungan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Gubernur harus bisa memastikan semua data yang masuk dalam informasi publik bisa ditampilkan di open data Jabar," tandasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More