SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, ketersediaan beras di Jawa Barat surplus 300 ribu ton sehingga masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warganya.
Hal tersebut disampaikan Kang Emil ketika meluncurkan Program Petani Milenial di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Jumat (26/3/2021).
"Dalam hal beras, kita surplus 300 ribu kan (ton). Sampai bulan depan ada panen lagi," ujar Emil.
Pihaknya berharap, Jawa Barat akan mengalami kemandirian pangan, sehingga tidak mengandalkan hasil pertanian yang diimpor dari luar negeri.
"Kita berharap dengan program ini kita akan menjadi mandiri pangan, tidak usah impor-impor lagi karena dengan kemandirian tanah yang subur yang Alloh berikan kepada kita," ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian, kesuburan lahan di Jawa Barat masuk 10 besar di dunia sehingga harus dimanfaatkan oleh para petani milenial. Khusus lahan untuk Petani Milenial, pihaknya belum memiliki data pastinya.
Namun khusus lahan yang dimiliki Pemprov Jawa Barat disebutkan Emil ada 10 ribu hektare.
"Lahan belum punya data. Yang kamil miliki 10 ribu hektare," ucapnya.
Dalam program Petani Milenial ini, Emil menargetkan lahir sebanyak 100 ribu orang petani baru.
Baca Juga: Diduga Beraksi Naik Motor Matik, 2 Pelaku Bom Gereja Makassar Tewas di TKP
"Target saya sebetulnya di atas 100 ribu petani baru. Sekarang baru 8600-an petani yang daftar program Petani Milenial. Tapi akan ada seleksi alam, pasti ada yang gugur. Hanya kita semangat di angka itu," ungkapnya.
Melalui program petani milenial, Ridwan Kamil ingin mengubah sejarah bahwa tinggal di desa dan menjadi petani juga bisa memiliki penghasilan setara dengan di perkotaan.
Dirinya terus menerus menggemborkan kampanye 'Tinggal di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia'.
"Pengangguran berkurang dan anak muda tidak lagi melihat kota sebagai sumber nafkah. Covid-19 mengajarkan kita bahwa yang nyaman itu tinggal di desa tapi dengan rejeki kota," pungkasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Jika Ada Operasi Pasar, HKTI Banyuwangi Minta Jangan Pakai Beras Vietnam
-
Lampung Jadi Produsen Beras Nasional
-
Lagi Musim Panen Raya Padi, Jatim Ramai-ramai Tolak Wacana Impor Beras
-
Soal Impor Beras, Kustini: Kami Kampanye Borong Bareng Produk Petani Sleman
-
Stok Pangan Cukup, Wali Kota Tegal Tolak Rencana Impor Beras
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketika Media Sosial Jadi Ancaman Militer
-
Sensasi Eropa di Lembang hingga Surga Prasmanan Sunda! Ini 4 Magnet Baru Bandung yang Wajib Dicoba
-
Kisah Korban Truk Tambang yang Terikat Kursi Roda, Tangisnya Pecah di Hadapan Dedi Mulyadi
-
Bawa Kopi Lokal Berkualitas ke Dunia Digital, Nyawang Langit Raih Omset Puluhan Juta
-
Ancam Ekonomi Warga, Mulyadi 'Tantang' Hanif Soal Penyegelan Wisata Puncak yang Kian Panas