Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 31 Maret 2021 | 18:22 WIB
Dede Yusuf Macan Effendi. (Dok. DPR)

SuaraJabar.id - Kader Partai Demokrat Dede Yusuf Macan mengaku pengurus DPP Partai Demokrat tidak akan menggelar syukuran pesta pora guna menyikapi ditolaknya Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang oleh pemerintah.

Dede menegaskan kader Partai Demokrat memilih untuk sujud syukur saja dan tidak menggelar pesta syukuran dalam menyikapi ditolaknya KLB Partai Demokrat versi Moeldoko.

"Kita sujud syukur aja, kalau syukuran pesta pora tidak, karena karakter Demokrat tidak seperti itu," ujar Dede Yusuf saat dihubungi wartawan, Rabu (31/3/2021).

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly menolak Partai Demokrat versi KLB dengan Ketua Umum Moeldoko.

Baca Juga: Demokrat Moeldoko Ditolak, Yasonna: Bukti Pemerintah Bertindak Objektif

Selain itu, kata dia, karakter partai yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono itu selalu mendahulukan menahan diri dan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial.

"Karakter partai Demokrat itu sujud sukur dan menahan untuk tidak mengeluarkan statemen yang jelek menggormati keputusan pemerintah juga menghormati semuanya sesuai aturan yang berlaku," ucapnya.

Keputusan pemerintah dengan menolak Partai Demokrat versi KLB membuktikan partai Demokrat yang sah secara hukum merupakan partai Demokrat kubu AHY.

"Kita juga bisa tahu bahwa kita menyebutnya gerombolan KLB ini menyajikan kebohongan-kebohongan yang akhirnya terbukti bahwa ternyata yang datang bukan orang yang punya mandat, yang datang bukan dari DPC dan seterusnya," katanya.

Intinya, Dede mengapresiasi keputusan yang diambil Yasonna lantaran sesuai dengan asas keadilan dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Kudeta Moeldoko Gagal, AHY: Terima Kasih Presiden Jokowi

Dede pun mengatakan Partai Demokrat versi Moeldoko banyak mengumbar kebohongan dan cenderung mengada-ngada.

Ia mencontohkan, dimana saat konferensi pers Kepala Staf Persiden, Moeldoko, banyak menyebut sesuatu yang tidak bisa dipertanggungjaeabkan. Seperti menyebut di Partai Demokrat terjadi ketertarikan ideologis.

"Kalau tarikan ideologis ini kan cuma dua, ke kanan ya dianggap radikal, ke kiri dianggapnya komunis. Ini kan sebuah isu kebohongan yang gila-gilaan," imbuhnya.

Dede menegaskan ideologi yang diusung Partai Demokrat merupakan ideologi nasionalis agamis. Hal itu, sudah jauh-jauh hari disampaikan petinggi partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kemarin kita lihat diungkit-ungkit juga isu Hambalang. Ini kan aneh, semua orang yang terlibat sudah menjalankan hukumannya dan pemerintah sudah mengatakan clean and clear," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah menilai kepengurusan Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang belum memenuhi syarat-syarat untuk dapat disahkan.

Oleh karena itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly mengatakan pihaknya menolak permohonan pengesahan kepengurusan Partai Demokrat versi KLB.

Hal ini disampaikan Yasonna melalui konferensi pers secara virtual, Rabu (31/3/2021) dikutip dari Suara.com.

"Pemerintah menyatakan permohonan pengesahan hasil KLB di Deli Serdang 5 Maret 2021 ditolak," kata Yasonna.

Kontributor : Aminuddin

Load More