SuaraJabar.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto spontan ngamuk ketika melihat pemandangan antrean ratusan masyarakat lanjut usia (lansia) di tempat vaksinasi Covid-19 di Puri Begawan, Kota Bogor.
Antrean panjang mengular di lakasi vaksinasi Covid-19 mulai dari ruang pendaftaran yang berada di dalam gedung, hingga area parkir kendaraan yang berada di luar gedung.
Salah satu lansia penerima vaksin Covid-19, Aminah (57), mengaku sudah mengantre sekitar 35 menit . Ia juga mengaku tidak habis pikir mengapa lansia sepertinya mesti antre berlama-lama sambil berdiri.
"Bingung saya jadinya, masa sih orang tua seperti saya dan yang lainnya ini mesti berdiri sambil antre begini. Kalau 5 menit sih wajar, ini lebih dari 30 menit loh," katanya, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga: Dedie A Rachim Sebut Harga Bahan Pokok di Pasar Aman
Lansia asal Cimanggu, Kedungbadak, Tanahsareal itu datang bersama suaminya, yang juga merupakan penerima suntikan pertama vaksin pada 19 Maret 2021 dengan sistem drive thru di GOR Padjajaran.
Aminah mengaku, dua hari lalu dia menerima pesan dari Halodoc bahwa vaksinasi dialihkan dari yang semula di Kompleks Gor Padjajaran ke lokasi tempat tertutup di Puri Begawan.
"Saya juga heran kenapa Halodoc-nya pindah ke gedung. Jadi membludak," ujarnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang tiba di lokasi tersebut langsung memanggil pihak penanggung jawab. Bima tampak geram melihat para lansia masih berdiri berbaris mengantre.
"Ini bagaimana masa para lansia disuruh pada berdiri begini. Cari kursi, pasang di sini," kata Bima.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Habib Rizieq Diskak Politikus PKB Usai Marah ke Bima Arya
Tidak beberapa lama, petugas Satpol PP memasang kursi di luar hingga meja pendaftaran. Diduga membludaknya massa di lokasi vaksin lantaran bercampur dengan penerima vaksin drive thru Halodoc dan penerima vaksin massal Dinas Kesehatan.
Bima Arya menyebut penyelenggara vaksinasi Halodoc tidak melakukan koordinasi sehingga terjadi penumpukan ratusan lansia penerima vaksin di Puri Begawan.
Bima yang ditemui di sela sidak mengatakan, biang terjadinya kerumunan para lansia disebabkan oleh penyelenggaraan vaksin Halodoc yang semula dilakukan drive thru, dialihkan ke lokasi vaksinasi massal dinas kesehatan di Puri Begawan.
"Halodoc itu dia informasi dadakan bahwa dipindah ke sini dan di sini pun disatuin semua," kesal Bima.
Dia mengatakan, sebetulnya kapasitas tempat vaksinasi sangat memadai dengan rata-rata 200 hingga 300 orang setiap jamnya. Hanya, ketika penerima vaksin yang berjumlah di atas seribu pada waktu bersamaan otomatis terjadi antrean.
"Kapasitas (sebetulnya) bisa, tapi gak bisa bersamaan. Kalo bersamaan (1.000 orang bersamaan) akan terjadi penumpukan," papar Bima.
Bima menambahkan, sebetulnya penumpukan para lansia tidak perlu terjadi asal ada koordinasi, khususnya terkait jam atau penjadwalan penerima vaksin.
"Kita udah ingatkan. Kalaupun mau digeser, jamnya harus diatur. Ternyata jamnya tidak diatur oleh dia. Saya akan panggil ke Balai Kota semua nih kita kecewa dengan Halodoc," tutupnya.
Berita Terkait
-
Belum Beri Sanksi Buntut Pelesiran Lucky Hakim ke Jepang, Kemendagri: Pemeriksaan Akan Dikembangkan
-
Kepala Daerah Wajib Paham Tugas dan Fungsi: Wamendagri Terima Bupati Indramayu, Pemeriksaan Didalami
-
Lucky Hakim Dipanggil Kemendagri Imbas Liburan ke Jepang Tanpa Izin Hari Ini, Sanksi Tegas Menanti
-
Hari Ini Dipanggil, Bima Arya Ungkap Pasal Larangan ke Luar Negeri: Lucky Hakim Terancam Nonjob?
-
Ada 'Wisata Jokowi' di Solo yang Sempat Bikin Wamendagri Penasaran, Apa Itu?
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!