SuaraJabar.id - Vina Suherliantini (20) kini tak tahu di mana keberadaan suaminya, Kit Maksum (25) usai dijemput dari rumah mereka oleh orang yang mengaku sebagai anggota polisi.
Kejadian bermula saat ada 6 orang yang mengaku sebagai anggota polisi mendatangi kediaman mereka di Kampung Rancamacan, Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Minggu (18/4/2021).
Ke 6 orang itu menjemput paksa Maksum dengan tuduhan sebagai pelaku kejahatan penipuan uang.
“Ada 6 orang yang masuk rumah dan kemudian bawa suami saya. Mereka mengaku sebagai anggota polisi,” ucap istri korban, Vina Suherliantini (20) kepada HR Online-jejaring Suara.com, Selasa (20/4/2021).
Lebih lanjut Vina menambahkan, keenam orang yang mengaku aparat tersebut menuduh suaminya sebagai pelaku penipuan.
“Mereka menuduh suami saya sebagai pelaku penipuan dengan kerugian Rp 450 juta,” terangnya.
Bahkan sadisnya, sebelum ‘menjemput’ Maksum, 6 orang tersebut itu sempat menganiaya korban di hadapan istri dan keluarga.
“Suami saya dilakban, dipukuli hingga kakinya diinjak. Saya coba lawan, tapi mereka malah membentak,” ujarnya.
Para pelaku yang mengaku aparat itu kemudian meminta paksa KTP Maksum dan dan istrinya. Mereka kemudian membawa korban masuk kendaraan mobil Avanza putih dengan plat nomor D, sebelum istri korban teriak minta tolong.
Baca Juga: Brutal! Nenek 70 Tahun Dipukuli Hingga Luka Parah di Dalam Bus
“Bahkan, motor dan telepon genggam suami dan saya mereka bawa, dengan dalih sebagai barang bukti penipuan tersebut,” ucapnya.
Sampai saat ini, Vina belum mengetahui keberadaan suaminya itu. Akan tetapi, beberapa kali nomor handphone tak ia kenal dengan suara pria terus menghubunginya. Pria tersebut meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta.
“Ada yang nelpon minta uang sampai 50 juta. Saya gak paham, suami saya terlibat apa? Kalau misalnya ditangkap polisi, ditahannya di mana? kan saya ingin tahu dan mau besuk,” katanya.
Akan tetapi, pihak keluarga korban sampai saat ini belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Karena penyebabnya adalah, pelaku yang mengaku aparat ini mengambil identitas yakni KTP miliknya dan suaminya.
“Belum melapor ke polisi. Tapi saya sudah mengecek sama polisi di Polres Kota, gak ada nama suami saya yang ditangkap,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Modus Dipijat, Kasus Kakek Cabuli Pria Sebaya di Tasik Bikin Gempar: Digerebek Lagi Kondisi Begini!
-
Kapal Aktivis Pengangkut Bantuan Diadang Pasukan Israel, Wanda Hamidah: Ini Tindakan Ilegal
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Tambah Nilai Produk, Pertamina Dukung KWT Lokal Go Nasional dengan Pengolahan Hasil Tani
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
20 Persen Dana Desa Wajib untuk Pangan: Sleman Siapkan Lumbung Pangan Lokal untuk MBG
-
Bikin Penasaran! Ini Dia 25 Nama Pejabat Eselon II dan III Kejati Jabar yang Baru Dilantik
-
Tinggalkan Metode Lama, Sekolah di Bogor dan Depok Serentak Terapkan Deep Learning: Apa Itu?
-
Hemat Anggaran di Tengah Pemangkasan Dana Transfer, DPRD Jabar Terapkan WFH Setiap Kamis
-
Survei Cawapres IndexPolitica: Menkeu Purbaya Tiba-tiba di Peringkat 1, Salip Dedi Mulyadi