Pada tahun berikutnya Ibnu membuat Komodo generasi kedua hingga terakhir generasi kelima. Rumus yang digunakan sama disetiap generasinya, hanya beda perhitungan saja.
Rentan tahun 2008-2010, produksi mobil penjangakau pedesaan cukup minim, hanya tiga unit dalam setahun. Saat itu, semua sparepart ia produksi sendiri bersama rekan-rekan dan pekerjanya sehingga memakan waktu dalam menyelesaikan setiap unitnya.
Ibnu mulai membina pelaku UMKM di berbagai wilayah, seperti Kota Cimahi, Purwakarta dan Kota Bandung untuk membuat berbagai kebutuhan produksi Fin Komodo. Total ada 92 UMKM hasil binaan yang kini menjadi suplier tetap.
"Jadi semua komponennya lokal. Mereka ada yang bikin jok, stir dan sebagainya. Dengan adanya 92 UMKM, dari produksi 3 unit setahun, jadi 3 hari 1 unit," terang Ibnu.
Baca Juga: Profil Indah Permatasari, Dinyinyiri Gegara Terlihat Kusam Setelah Menikah
Tiga Jenis Fin Komodo
Kini, Ibnu beserta 7 insinyur dan 33 teknisi di pabrikan Fin Komodo mempu memproduksi tiga jenis kendaraan. Yakni Medevac, khusus pengantar pasien atau korban bencana yang tidak bisa dijangkau kendaraan konvensional.
Kemudian Komodo Damkar, yang merupakan varian dalam penanggulangan awal titik kecil api hingga varian Patroli untuk memantau daerah terisolir tanpa bantuan kendaraan lainnya.
"Harganya sekarang Rp 110 juta per unit. Paling terjauh itu sudah terjual ke Afrika," sebut Ibnu.
Fin Komodo mulai memproduksi kendaraan listrik yang bernama Fin Komodo Bledhex. Kendaraan tersebut kini mejeng di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021. Model tersebut mulai direncanakan tahun 2013.
Baca Juga: Google Gandeng AMSI Gelar Pelatihan Penguatan Bisnis Media Digital
17 Tahun Kebersamaan dengan Almarhum BJ Habibie
Semasa bekerja di PT DI (dulunya PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio), Ibnu terbilang dekat dengan BJ Habibie. Ia merupakan Presiden Indonesia ketiga, yang juga pendiri perusahaan tersebut.
Semasa aktif bekerja dan merancang pesawat N250, mendiang BJ Habibie seminggu sekali masuk ke ruangannya. Ia dan almarhum sama-sama berjuang membuat pesawat tersebut bersama para insinyur lainnya.
Cerita dan pesan yang selalu diingatnya adalah para Insinyur harus mampu memproduksi mobil. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu motifasinya untuk terus mengembangkan teknologi anak bangsa dengan membuat Fin Komodo.
Tahun 2017, ia dan BJ Habibie sempat bertemu kembali ketika Ibnu dianugerahi BJ Habibie Awards. Pertemuan itupun menurutnya berlangsung haru.
"Saya 17 tahun bareng-bareng sama beliau. Pas ketemu, ya nangis," kenangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish
-
Perjalanan Haji Terakhir Apang, Warga Garut Itu Berpulang di Tanah Suci
-
Susah Dapat Kerja? Platform Digital Inovatif Ini Siap Bantu Warga Jabar
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum