SuaraJabar.id - Kerumunan masyarakat terjadi di sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Kota Bandung pada 1 dan 2 Mei 2021 kemarin. Mal diserbu masyarakat yang ingin membeli baju Lebaran.
Dari pantauan, mayoritas pengunjung mal memang menggunakan masker. Namun banyak protokol kesehatan Covid-19 lain yang dilanggar. Di antaranya pembatasan jumlah pengunjung 50% dari total kapasitas pusat perbelanjaan.
Di dalam mal, pengunjung berdesakan. Di luar, antrian juga mengular cukup panjang. Kondisi ini berpotensi menjadi media penyebaran Covid-19.
Padahal, pemerintah telah menggelontorkan subsidi cukup besar, yakni Rp 500 miliar agar masyarakat dapat mau belanja kebutuhan Lebaran seperti baju beduk secara online.
Baca Juga: Mal Diserbu Pemburu Baju Lebaran, Pemkot Bandung Perketat Penjagaan
Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut Harbolnas Ramadan 2021 akan diadakan pada h-10 hingga h-5 perayaan Idul Fitri. Momen ini diharapkan jadi titik yang dapat meningkatkan PDB nasional secara umum, dengan mendorong adanya transaksi ekonomi atau belanja secara online pada tanggal tersebut.
Jika dilihat, selama periode 5 hari ini pemerintah akan memberikan subsidi untuk masyarakat guna membantu masyarakat bisa berbelanja online dengan lebih murah.
Sistem Pemberian dari Pemerintah
Menurut Airlangga, subsidi atau bantuan pemerintah tidak diberikan secara tunai, namun diberikan dalam bentuk ongkos kirim yang gratis. Artinya, masyarakat yang berbelanja online selama periode Harbolnas Ramadan 2021 tak perlu membayar ongkos kirim.
Besaran Anggaran yang Direncanakan
Baca Juga: 7 Inspirasi Baju Lebaran Ala Annisa Pohan, Gaya Elegan Tapi Tetap Santun
Lalu apakah bisa pemerintah memberikan subsidi ini secara merata pada seluruh masyarakat Indonesia? Berapa besaran anggaran yang sudah disiapkan?
Pemerintah dalam momen ini sendiri sudah merencanakan anggaran setidaknya 500 milyar rupiah. Setidaknya dengan jumlah yang disiapkan tersebut, pemerintah berharap bisa mengembalikan gairah belanja yang mengalami penurunan beberapa waktu belakangan akibat pandemi yang berlarut-larut.
Selain menggerakkan roda perekomian dan meningkatkan PDB, gratis ongkos kirim dalam rangka Harbolnas Ramadan 2021 ini juga bertujuan untuk membantu masyarakat untuk tidak melakukan mudik.
Harbolnas Ramadan 2021 memungkinkan masyarakat bisa mengirimkan hadiah atau bingkisan pada keluarga yang berada di kampung halaman, dengan bantuan subsidi tersebut. Tertarik untuk meramaikan Harbolnas Ramadhan 2021?
Berita Terkait
-
Setiap Anak Rp500 Ribu, Gibran Ajak Puluhan Anak Yatim Piatu Belanja Baju Lebaran: Biar Senang
-
THR Dadakan! Ada Saldo Dana Gratis, Bantu Wujudkan Impian Beli Baju Lebaran Baru
-
Konsumerisme dalam Tren Baju Lebaran 2025
-
Tips Pilih Baju Lebaran Pria Anti Gerah ala Desainer: Palazzo hingga Oversize Jadi Kunci!
-
Tips Memadukan Outfit Baju Lebaran Pria Agar Tampil Stylish
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar