Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 06 Mei 2021 | 18:17 WIB
ILUSTRASI. Suasana Bank Sampah The Gade Celan And Gold di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (5/1). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencoba mengubah persepsi masyarakat tentang adalah masalah menjadi sampah adalah berkah.

Salah satunya melalui program Dinas Permukiman dan Perumahan (Diskimrum) Provinsi Jawa Barat. Mereka memulai uji coba program Nyetor Sampah atau Nyepah untuk mengurangi sampah dari sumbernya.

Kepala Diskimrum Provinsi Jabar Boy Iman mengatakan Program Nyepahbaru dimulai di kawasan perkantoran daerah Kawaluyaan, Kota Bandung.

Menurut dia pengurangan sampah dari sumber akan diterapkan di skala rumah tangga.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Pengolahan Sampah Energi Listrik di TPA Benowo Surabaya

"Kami mulai dengan nyetor sampah atau nyepah tadi. Hanya baru dilaksanakan di kantor kami di Kawaluyaan. Jika ini berhasil, akan kami terapkan di skala rumah tangga," katanya, Kamis (6/5/2021).

Menurut Boy, Diskimrum mencoba mengubah paradigma masyarakat dari sampah adalah masalah menjadi sampah adalah berkah.

"Nyepah itu sampah nonorganik dikumpulkan lalu disetorkan ke bank sampah sebagai imbalannya mendapat kupon yang dapat ditukarkan dengan sembako," kata Boy.

Selain Nyepah di kawasan Kawaluyan, program lainnya yang sudah mulai dijalankan adalah Gebyar Pas atau Gerakan Membayar Pakai Sampah.

Gebyar Pas sudah dilaksanakan di beberapa apartemen transit Solokan Jeruk dan Rancaekek (Kabupaten Bandung), Batujajar (KBB) dan apartemen transit Ujungberung, Kota Bandung.

Baca Juga: Ada yang Rumah Angker, Jawa Barat Siapkan 2.500 Ruang Isolasi untuk Pemudik

"Dengan pola yang hampir sama dengan Nyepah, gerakan Gebyar Pas juga mengganti sampah yang disetor dengan kupon untuk mendapatkan kebutuhan pokok. Untuk sampah nonorganik dengan program itu alhamdulillah sudah berkurang. Yang sedang kita upayakan pengurangan sampah organiknya. Nanti akan kita coba membuatnya menjadi pupuk cair dan lain-lain. Semoga dengan adanya oktopus ini program itu bisa dipercepat," katanya.

Boy juga menyebutkan penanganan sampah yang dilakukan Diskimrum adalah penanganan sampah di hulu atau di tingkat sumber sampah domestik, sedangkan yang ditangani dinas lingkungan hidup adalah sampah di hilir. [Antara]

Load More