SuaraJabar.id - Harga kebutuhan pokok pangan masyarakat di Kota Tasikmalaya mulai merangkak naik jelang hari raya Lebaran 2021. Namun Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan kenaikan tersebut masih dalam batas wajar.
"Sementara harga di kita masih dalam batas wajar, yang disampaikan pedagang masih kewajaran, relatif terjangkau," kata Muhammad Yusuf usai meninjau ketersediaan dan harga kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya, Kamis (6/5/2021).
Ia menuturkan, jajarannya sengaja meninjau langsung perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional seperti beras, telur, daging dan sebagainya.
Hasil peninjauan langsung dilaporkan ada beberapa barang yang terjadi kenaikan harga seperti telur naiknya hanya Rp 1.000 per kilogram, begitu juga jenis sayuran seperti cabai kenaikannya masih wajar.
"Masih dikatakan mampu untuk dibeli masyarakat walaupun sedikit berat tetapi masih batas-batas wajar, kemarin cabai sampai Rp 120 ribu itu tidak wajar," katanya.
Kenaikan harga di pasaran itu merupakan hal yang wajar dalam momentum Bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri karena adanya permintaan yang cukup banyak dari masyarakat.
Sedangkan tidak terjadinya kenaikan harga yang cukup tinggi, kata dia, karena pengaruh dari jumlah pembelinya berkurang dampak dari larangan mudik dan juga akibat pendapatan masyarakat yang menurun.
"Tak terlalu signifikan (kenaikan harganya) karena pembelinya juga berkurang, karena tidak boleh mudik itu berpengaruh, termasuk pendapatan masyarakat juga sekarang turun," katanya.
Terkait pendistribusian barang selama ini berjalan lancar tidak ada kendala, begitu juga ketersediaan beras dilaporkan cukup untuk kebutuhan masyarakat sampai enam bulan ke depan.
Baca Juga: Sepekan Jelang Lebaran, Pasar Senen Jaya Masih Ramai Pengunjung
Seluruh produk kebutuhan pangan masyarakat tidak akan terjadi kekurangan apalagi sampai ada yang menimbunnya menjelang Idul Fitri, jika itu terjadi akan ada sanksi hukumnya.
"Orang juga tak akan berani menimbun karena kita juga ada Satgas Pangan, kalau ada yang berani nimbun, ya celaka, mereka pasti tertangkap," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Miris! Ibu Muda Nekat Telan 20 Obat dan Miras, Akui Dapat Tantangan dengan Imbalan Rp20 Ribu
-
Update Harga Sembako saat Idul Adha: Harga Beras Hingga Cabai Kompak Turun!
-
Biar Beda dengan Tetangga, Viral Bapak Ini Cetak dan Pajang Semua Prestasi Anaknya Jelang Lebaran
-
Ingatkan Sanksi Menanti, Satpol PP DKI Minta Warga Tak Main Petasan Jelang Lebaran Idul Fitri
-
Siap Sambut Tamu dengan Hati Bersih: Inilah Filosofi di Balik Tradisi Bersih-Bersih Jelang Lebaran
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Lereng Gunung Sinapeul Longsor, 100 KK di Arjasari Dievakuasi Darurat Malam Ini
-
Bukan Sekadar Ijazah, Rektor Baru IPB Dr. Alim Setiawan Siapkan Mahasiswa Jadi Global Leader
-
4 Spot Wisata Karawang Paling Kalcer dan Estetik Buat Healing Akhir Tahun Anti Boncos
-
3 Fakta Mengerikan di Balik 'Rudal Kayu' Banjir Bandang Sumatera Menurut Pakar IPB
-
Banjir Sumatera Bukan Murni Bencana Alam, Pakar IPB Sebut 'Pesan Kematian' dari Pembalakan Liar