SuaraJabar.id - Kota Tasikmalaya memiliki julukan Kota Santri. Namun ironisnya, permintaan minuman beralkohol atau minuman keras (miras) di kota ini tergolong tinggi.
Disitat dari situs data.tasikmalayakota.go.id pada Sabtu (8/5/2021), terdapat 266 pondok pesantren di Kota Tasikmalaya.
Kemudian ada 40.021 santri yang belajar di 266 pondok pesantren itu di bawah bimbingan 1.788 ustaz.
Meski demikian, tingkat konsumsi miras di kota ini juga terbilang tinggi.
Baca Juga: Polresta Banyumas Musnahkan Ratusan Miras dan Jutaan Petasan
Dari keterangan polisi, permintaan miras di Kota Tasikmalaya cukup banyak, makanya suplay pendistribusiannya cukup banyak juga.
Baru-baru ini, polisi berhasil menggagalkan upaya distribusi miras dengan tujuan Kota Tasikmalaya. Polisi mengamakan belasan ribu botol miras yang akan diedarkan di Kota Santri.
Pendistribusian minuman beralkohol tersebut menggunakan kendaraan 3 unit mobil boks dan satu unit mobil pikup. Belasan ribu miras yang diamankan salah satunya akan diedarkan di Kota Tasikmalaya.
Dari 3 unit mobil boks tersebut, ada juga yang akan diedarkan di daerah lain seperti Pangandaran. Beruntung saja, mobil-mobil boks dan pikap yang membawa miras tersebut berhasil disekat petugas di Pos Pengamanan (Pospam) Penyekatan Lingkar Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan mengatakan, waktu pendistribusian miras dilakukan pada saat malam hingga dini hari. Modus pengiriman yang berhasil diungkap salah satunya yakni perbedaan antara manifes atau surat keterangan barang dengan yang dibawa. Kemudian modus pengirimannya juga di waktu malam atau dini hari.
Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Mulai Naik, Wali Kota Tasikmalaya: Masih Wajar
Para distributor miras mengupayakan dengan menyiasati surat manifes barang bawaan seandainya nanti ada pemeriksaan oleh petugas atau aparat di jalanm. Mereka menunjukan matifes itu kepada petugas.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
DMC Dompet Dhuafa Luncurkan Program Sedekah Pohon untuk Peringati Hari Bumi
-
Wisata Religi: Menyusuri Jejak Pemuka Agama Terkemuka di Tasikmalaya
-
Profil Kiai Supar: Ngaku Bisa Gandakan Diri, Tuduh Jelmaannya yang Hamili Santriwati
-
Apotek Dilarang Bebas Jual Alkohol Murni
-
Geger Tragedi Pesta Miras di Cianjur, Ini Efek Fatal Minum Alkohol Murni 96 Persen
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- 10 Aturan Tagih Hutang Pinjol Legal OJK 2025, Debt Collector Jangan Ancam-ancam Nasabah!
- Timnas Indonesia Segera Punya Striker Naturalisasi Baru? Penyerang Gesit Haus Gol
- Hibah Tanah UNY Jadi Penyesalan? Pemkab Gunungkidul Geram Atlet Ditarik Biaya
Pilihan
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
-
Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
-
Ahmad Dhani Hubungi Rayen Pono usai Dilaporkan, tapi Bukan Ngajak Damai Malah Meledek: Arogan!
-
6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Transformasi Pendidikan Dimulai, Digitalisasi Sekolah untuk Generasi Masa Depan
-
MUI Sebut Vasektomi Ala Dedi Mulyadi Haram, Pemerintah Diminta Tak Kampanye
-
Persib Selangkah Lagi Juara! Wali Kota Bandung Imbau Bobotoh: Rayakan dengan Cara Bermartabat!
-
Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan, BRI Hadirkan BRI Peduli di 46 Sekolah di Seluruh Indonesia
-
Yuk! Klaim Saldo Dana Kaget di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025