SuaraJabar.id - Masyarakat Jawa Barat diingatkan untuk tidak melakukan takbiran keliling atau pawai bedug di malam 1 Syawal 1442 Hijriyah nanti. Jika ada yang tetap membandel, polisi tak ragu untuk merazia iring-iringan warga yang melakukan takbiran keliling.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, menyampaikan larangan takbiran keliling sudah menjadi keputusan bersama para kepala daerah di Jabar.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil seusai rapat evaluasi penanganan Covid-19 di bulan Ramadhan dan koordinasi menghadapi libur Idul Fitri 1442 H Wilayah Jawa Barat, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (11/5/2021).
"Kesepakatan seluruh kepala daerah terkait malam takbiran, tidak boleh ada takbiran keliling, itu akan dirazia oleh polisi-polisi," katanya.
Ridwan menegaskan, takbiran boleh saja dilakukan di masjid yang berada di zona hijau-kuning dengan pembatasan jumlah jemaah 10 persen dari kapasitas. Larangan ini juga, kata Ridwan, sudah dikoordinasikan dengan pihak Dewan Masjid Indonesia.
"Takbiran silakan dilakukan di masjid atau musala itupun dengan kapasitas 10 persen dengan menerapkan protokol, Dewan Masjid Indonesia sudah dikoordinasikan, RT/RW sudah dikoordinasikan," katanya.
Ridwan juga menganjurkan agar takbiran bisa dilangsungkan secara virtual.
"Silakan menyebarkan takbiran secara virtual itu juga direkomendasikan untuk Idul Fitri itu," katanya.
Masyarakat diminta untuk mengindahkan kebijakan tersebut dalam rangka percepatan penanganan pandemi. Terlebih, lanjut Ridwan, penanganan pandemi di Jabar diklaim tengah berada pada tren yang baik. Kondisi ini misalnya didasarkan pada penurunan tingkat keterisian rumah sakit untuk kasus Covid-19.
Baca Juga: Mengkhawatirkan! 37 Ribu Pemudik Telah Tiba di Cianjur Lebih Awal
Per hari ini, Selasa (11/5/2021), sebagaimana yang disampaikan Ridwan, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar tercatat di 36 persen. Angka ini disebut sebagai angka terendah selama pandemi melanda Jabar.
"Keterisian rumah sakit hari ini termasuk yang terendah dalam sejarah Covid-19 di Jabar, hanya 36 persen. Tahun 2020 rata 50-60 persen, naik di libur Natal dan Tahun Baru, naik di Lebaran lalu. Nah, sekarang sedang tren turun," katanya.
Sementara itu, untuk zona merah di Jabar, sambung Ridwan, hanya ada di satu daerah yakni Majalengka.
"Zona merah berkurang, KBB (Kabupaten Bandung Barat) dan Kota Tasikmalaya tidak merah lagi, yang merah hanya Majalengka," katanya.
"Harapannya Idul Fitri lancar, lebaran virtual juga lancar, rasa rindu mohon maaf melalui digital dulu, kasus lebih terkendali, tidak ada kenaikan kasus dan kita bisa lancar melaksanakan vaksinansi, sehingga semoga tahun depan bisa normal lagi," tandasnya. [Suara.com/M Dikdik RA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Bukan Sekadar Bangunan, Begini Cara Rudy Susmanto Menghidupkan Masjid Raya Pakansari
-
AgenBRILink Jadi Jalan Ibu Rumah Tangga Bangun Usaha di Desa
-
Jangan Anggap Remeh! Ini Cara Tepat Obati Luka Diabetes Agar Terhindar dari Ancaman Amputasi
-
Nama Aura Kasih Terseret Pusaran Korupsi Bank BJB, KPK Mulai Telusuri Aliran Dana dari RK
-
Daftar Lengkap UMK Jabar 2026: Kota Bekasi Paling Sultan, Daerah Kamu Berapa?