Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 20 Mei 2021 | 13:30 WIB
Longsoran tanah dan bebatuan menutupi bagian jalan penghubung Cianjur dengan Bandung di Tanjakan Mala, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). [ANTARA/Ahmad Fikri]

“Selama Bulan Januari sampai Mei tercatat 57 Bencana terjadi di Kabupaten Cianjur,” ungkapnya.

Peristiwa yang terjadi didominasi oleh bencana longsor, disusul angin puting beliung, banjir, pergerakan tanah, cuaca ekstrem dan bangunan roboh.

“Bencana yang terbanyak yaitu Longsor dengan jumlah 35 kejadian, banjir 10, angin puting beliung 8 dan sisanya pergerakan tanah, bangunan roboh serta Cuaca ekstrem,” tuturnya.

Menurutnya rawannya bencana longsor terjadi di beberapa wilayah Cianjur bagian selatan dan utara.

Baca Juga: Petugas Amankan Sajam di Kamar Lapas Kelas II B Cianjur

“Beberapa kecamatan di wilayah Cianjur bagian selatan dan utara memang rawan terjadinya bencana longsor dan pergerakan tanah karena kondisi geografis wilayahnya didominasi perbukitan,” ucap Irfan.

Dirinya menjelaskan, hal tersebut menjadi perhatian bagi masyarakat Kabupaten Cianjur agar lebih berhati-hati menjalankan aktivitas di sejumlah wilayah yang rawan terjadinya bencana.

“Saya mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati lagi dalam menjalankan aktivitas karena banyak titik-titik yang rawan,” tandasnya.

Sedangkan bendana banjir terjadi di banyak daerah yaitu di Kecamatan Mande di Desa Murnisari dan satu kejadian di Desa Mande.

Banjir juga terjadi di Kecamatan Tanggeung yaitu satu kejadian di Sungai Bunisari. Di Kecamatan Karangtengah ada satu kejadian di Desa Bojong.

Baca Juga: Catat! Lima Titik Penyekatan di Cianjur Diperpanjang

Sementara, hampir semua daerah di Cianjur rawan bencana angin puting beliung, cuaca ekstrem, dan bangunan roboh.

Load More