SuaraJabar.id - Kabupaten Cianjur dilanda sebanyak 57 kalo bencana sepanjang Januari hingga Mei 2021 ini. Dari jumlah itu, bencana yang terjadi di Cianjur didominasi oleh banjir dan longsor.
Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, bencana bukan hanya di wilayah utara, namun juga menerjang beberapa kecamatan di wilayah selatan.
Longsor dan pergerakan tanah beberapa kali terjadi di Kecamatan Cidaun. Dua kejadian di Desa Cibuluh, dua di Puncak Baru, satu kejadian di Mekarjaya, dan satu kejadian di Gelarwangi.
Selain itu, longsor dan pergerakan tanah kerap terjadi di Kecamatan Cipanas. Satu kejadian di Desa Palasari dan satu kejadian di Desa Batulawang.
Longsor dan pergerakan tanah juga beberapa kali terjadi di Kecamatan Sukaresmi. Satu kejadian di Desa Sukaresmi, dua kejadian di Desa Rawabelut, dan dua kejadian di Desa Kubang.
Sedangkan bencana banjir terjadi di banyak daerah yaitu di Kecamatan Mande di Desa Murnisari dan satu kejadian di Desa Mande.
Banjir juga terjadi di Kecamatan Tanggeung yaitu satu kejadian di Sungai Bunisari. Di Kecamatan Karangtengah ada satu kejadian di Desa Bojong.
Sementara, hampir semua daerah di Cianjur rawan bencana angin puting beliung, cuaca ekstrem, dan bangunan roboh.
Cianjur Masih Rawan Bencana
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Moch Irfan mengatakan, peristiwa yang kerap terjadi menunjukkan masih rawannya bencana di wilayah Cianjur.
“Memang menurut data menunjukkan di sejumlah wilayah Kabupaten Cianjur masih rawan terjadinya bencana,” kata Irfan , Rabu (19/5/2021).
Baca Juga: Petugas Amankan Sajam di Kamar Lapas Kelas II B Cianjur
Irfan menambahkan, tercatat bencana yang terjadi di Kabupaten Cianjur selama 5 bulan dengan jumlah puluhan.
“Selama Bulan Januari sampai Mei tercatat 57 Bencana terjadi di Kabupaten Cianjur,” ungkapnya.
Peristiwa yang terjadi didominasi oleh bencana longsor, disusul angin puting beliung, banjir, pergerakan tanah, cuaca ekstrem dan bangunan roboh.
“Bencana yang terbanyak yaitu Longsor dengan jumlah 35 kejadian, banjir 10, angin puting beliung 8 dan sisanya pergerakan tanah, bangunan roboh serta Cuaca ekstrem,” tuturnya.
Menurutnya rawannya bencana longsor terjadi di beberapa wilayah Cianjur bagian selatan dan utara.
“Beberapa kecamatan di wilayah Cianjur bagian selatan dan utara memang rawan terjadinya bencana longsor dan pergerakan tanah karena kondisi geografis wilayahnya didominasi perbukitan,” ucap Irfan.
Berita Terkait
-
Viral Kurir Antar Paket MBG untuk Siswa SD Lewat Jalan Rusak
-
Bencana Lahar Hujan Semeru, 300 KK Terisolasi dan Akses Jalan Terputus
-
Kronologi Truk Tanki 2.400 liter BBM Terbakar di Cianjur, Sebabkan Ledakan Mencekam
-
Longsor Tutup Jalan Trans Sulawesi di Gorontalo
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Komisioner Kompolnas Buka Suara Terkait Larangan Polisi Aktif Menjabat di Organisasi Sipil
-
19 Tersangka dan 4 Proyek Ganda, Siapa Lagi yang Terseret Usai OTT?
-
Sadis, Begal di Karawang Tak Ragu Bacok Korban Demi Motor
-
Gerbang Tol Karawang Timur Diambil Alih Tanggung Jawab Bupati Aep, Apa Rencananya?
-
Pakar Kebijakan Publik Kritik MK: Polisi dan Kementerian Sama-Sama Sipil