Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 23 Mei 2021 | 23:32 WIB
Mobil Dinas Satpol PP Kabupaten Bogor yang ditabrak pemotor Harley Davidson di Jalan Cisarua, Puncak Bogor pada Minggu (23/5/2021). [Antara]

SuaraJabar.id - Mobil dinas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor dan tiga pesepeda motor ditabrak oleh motor gede atau moge jenis Harley Davidson di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/5/2021).

Akibat insiden ini, ada pengendara sepeda motor yang tertabrak Harley Davidson itu harus dilarikan ke rumah sakit.

"Korban terdiri dari empat orang laki-laki dan satu perempuan, mereka yang menumpang kendaraan roda dua, sekarang sudah berada di RSPG Cibeurem," ujar salah satu dari tiga penumpang mobil Satpol PP yang ditabrak, Kasi Pembinaan Linmas Prayoga Santoso.

Kecelakaan itu, tepatnya terjadi di Kampung Warungkaleng, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, di Jalan Raya Puncak arah Jakarta.

Baca Juga: Bantu Penanganan Covid-19, Riau Kerahkan Puluhan Mobil Dinas

Motor Harley Davidson bernomor polisi F 4552 ED itu menabrak, usai melakukan konvoi dari arah Puncak menuju Jakarta.

Menurut Prayoga, motor Harley Davidson melaju dari arah Puncak menuju Jakarta dengan kecepatan tinggi. Sebelum menabrak kendaraan Dinas Satpol PP, moge ini juga telah menabrak tiga unit kendaraan roda dua.

Peristiwa kecelakaan itu saat ini ditangani Unit Laka Lantas Ciawi. Sedangkan, korban kecelakaan dan pengendara Harley Davidson diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan.

Pengendara motor Harley Davidson yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Puncak hingga mengakibatkan empat kendaraan menjadi korban itu, tak mau menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Sopir mobil Dinas Satpol PP Kabupaten Bogor Luvky mengatakan, setelah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan pada bagian mobil tersebut, pihaknya sempat menanyakan surat kendaraan moge tersebut.

Baca Juga: Satpol PP Bongkar Lapak PKL di Kota Padangsidimpuan pada Senin 24 Mei

"Tapi pengendara moge tidak mau memberikan STNK, malah menawarkan KTP," ujar Luvky. [Antara]

Load More