SuaraJabar.id - Jalan Braga dan Alun-alun Kota Bandung merupakan tempat ikonik di kota berjuluk Paris van Java. Banyak warga yang memilih dua tempat ini untuk berkumpul bersama orang tercinta, teman, keluarga atau kekasih.
Menjadi spot favorit di Bandung, beragam aktivitas bisa dinikmati di dua tempat yang lokasinya berdekatan itu.
Di sekitaran Alun-alun Bandung, warga bisa melakukan beragam kegiatan di atas rumput sintetis. Atau menikmati beberapa spot ikonik lainnya di sekitar Alun-alun Bandung.
Di Braga, warga bisa menikmati suasana Bandung tempo dulu melalui bangunan bergaya art deco yang kondisinya masih terjaga. Bisa sambil foto-foto atau menikmati secangkir kopi di kafe yang ada di sana.
Namun semua keseruan itu terganggu oleh keberadaan pengamen yang suka meminta uang dengan paksa serta pelaku kriminal jalanan seperti copet dan gundam.
Di Alun-alun Kota Bandung misalnya, warga sempat dihebohkan dengan keberadaan komplotan copet yang mampu bergerak cepat memindahkan dompet atau ponsel dari kantong celana atau tas pemiliknya ke tangan mereka.
Kekinian, remaja asal Cicalengka yang sedang bermain di Jalan Braga menjadi korban hipnotis.
"Kejadian tanggal 31 Mei 2021, sekitar pukul 15.30 WIB. Dua orang pemudi asal Cicalengka lagi main di sekitar Braga. Mereka dihipnotis, dibawa ke Toserba Yogya Padjadjaran dengan embel-embel minta bantuan buat belanja," ujar Ramdan, saksi mata yang melihat kejadian dilansir Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Selasa (1/6/2021).
Dalam keadaan dihipnotis, kedua korban pun mengikuti kemauan pelaku. Tanpa disadari oleh keduanya, telepon genggam mereka diambil oleh pelaku yang kabur saat ada kesempatan.
Baca Juga: Pengamen Kecil Berbinar-binar Diajak ke Restoran Mewah, Minta Dibungkus Buat Makan Ibu
"Ternyata HP kedua perempuan itu diambil dan pelakunya nggak ada. Mereka baru sadar," pungkas Ramdan.
Kedua korban baru sadar bahwa mereka baru saja berjalan-jalan di Yogya setelah pelaku kabur. Mereka pun akhirnya hanya bisa pasrah karena pelaku cukup cerdik untuk tidak memperlihatkan dirinya dalam rekaman CCTV.
"Pelaku tidak ikut ke dalam. Dia cuma menyuruh dua remaja itu yang masuk untuk memilih belanjaan," kata Ramdan.
Kesal dengan banyaknya copet dan oknum pengamen, warga pun ramai-ramai mengunggah keprihatinan mereka mengenai kondisi Jalan Braga dan Alun-alun Kota Bandung ke media sosial.
Seperti unggahan akun TikTok @bung_fahri. Ia mengunggah video suasan di Jalan Asia Afrika dekat Alun-alun Bandung dan menuliskan agar warga berhati-hati ketika berada di daerah ini.
"Copet Jeung pangamen nu riweuh (copet dan pengamen sibuk)," komentar pemiliki akun @namiabiaku.
Berita Terkait
-
CERPEN: Melepas Kenangan
-
Soundrenaline Sana-Sini Bandung: Ketika Jalan Braga Menjadi Panggung Kreatif Raksasa
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
Kolaborasi Manis! Merche X Kopi Kenangan Hadirkan Gaya Hidup Food in Fashion
-
Merek Kopi Ini Dinilai Ribuan Generasi Milenial, Terima Brand Halal Award Coffee Shop
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Viral 'Kampung Terpal Biru' di Gunung Guruh Bogor, Publik Colek Dedi Mulyadi hingga Rudy Susmanto
-
Anak Muda Bandung Diajak Kejar Mimpi di 2026 Lewat Extrajoss Ultimate Takeover
-
BP Taskin dan IPB Kebut Integrasi Data Desa Presisi Demi Hapus Kemiskinan Ekstrem
-
Belajar dari Tragedi Sumatera, Jamil Azzaini Bangun Masjid Eco Wakaf untuk 'Tangkis' Krisis Ekologis
-
Satukan Langkah untuk Sumatra, Komitmen BRI Group Dukung Pemulihan Infrastruktur