SuaraJabar.id - Perseteruan antara dua SMK di Kabupaten Cianjur memakan korban. Seorang pelajar menjadi korban pembacokan diduga akibat mengenakan atribut salah satu SMK yang bertikai itu.
Insiden ini terjadi di Kampung Joblagan, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur pada Kamis (10/6/2021) petang.
Dari informasi, insiden ini terjadi pukul 19.30 WIB. Saat itu korban melintas menggunakan atribut sebuah SMK. Diduga, pelaku tidak terima dengan atribut yang dikenakan korban.
Bhabinkamtibmas Desa Mekarsari, Tono, membenarkan adanya peristiwa pembacokan di Agrabinta itu.
Baca Juga: PPN Sembako, Harga Bahan Pokok di Pasar Cianjur Masih Normal
“Menurut keterangan warga, korban mengenakan atribut sekolah, tidak tahu pulang main atau apa. Saat melintas di Jalan Joblagan, mungkin gara-gara pelaku melihat atribut hingga menyulut emosi.” ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (10/6/2021).
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kini pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian setempat.
Kepala Desa Mekarsari, Leby Nurdiansyah mengatakan, sampai saat ini belum tahu persis identitas pelaku maupun korban. Ia membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Korban dan pelaku belum tahu identitasnya, menurut keterangan warga korban merupakan siswa SMK,” kata dia.
Leby menambahkan, tidak ada korban jiwa atas insiden pembacokan tersebut. Korban mengalami luka di bagian punggung.
“Kalau pelaku sudah ditangani pihak kepolisian. Korban sudah ke Puskesmas Agrabinta untuk perawatan. Tidak ada korban jiwa, luka di bagian punggung bekas bacokan,” tegasnya.
Baca Juga: Alhamdulillah, Masa Depan Anak Hasil Kawin Kontrak Bakal Dijamin Pemkab Cianjur
Berita Terkait
-
Siswa SMK Ditembak Mati, DPR Geram Polisi Sebut Gangster: 'Gangster Seperti Apa?'
-
Komisi III DPR Segera Panggil Kapolres Semarang: Jangan Sampai Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
-
Dulu Koar-koar Minta Rp 20 T, Peran Natalius Pigai di Kasus Penembakan Siswa SMK Dipertanyakan
-
Ramai Disenggol Netizen, Menteri HAM Natalius Pigai Turunkan Tim Pantau Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang
-
Keluarga Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak Resmi Lapor Polisi Atas Dugaan Pembunuhan dan Penganiayaan
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Heboh Kabar Prabowo Dihina Media Asing, Gegara Ngemis Bertemu Donald Trump?
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
Terkini
-
Disambangi Bos Persib, Begini Komentar Dedi Mulyadi
-
KPU Kota Bandung Pastikan Santunan Puluhan Juta Bagi Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal Dunia
-
Pj Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Tenang Sikapi Hasil Quick Count
-
Pilgub Jabar: Menang Versi Hitung Cepat, Dedi Mulyadi Turun ke Sawah
-
Bawaslu Kota Tasikmalaya Telusuri Dugaan Praktik Politik Uang