SuaraJabar.id - Kasus COVID-19 di Kabupaten Garut kini sudah banyak ditemukan di perkampungan warga di wilayah selatan Kabupaten Garut. Terkini, diperkirakan ada 400 orang di wilayah Garut Selatan yang terkonfirmasi COVID-19.
Menanggapi hal ini, Bupati Garut Rudy Gunawan meminta warganya untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
"Sekarang itu justru terjadi di kampung-kampung, di selatan saja sekarang ini diperkirakan di Garut selatan ada 400 yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari beberapa hari kemarin," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Rabu (16/6/2021).
Ia menuturkan Pemkab Garut terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menangani wabah COVID-19 yang saat ini terus terjadi peningkatan sejak musim libur hari raya.
Kabupaten Garut, kata dia, berdasarkan hasil penilaian pemerintah provinsi masuk tiga besar sebagai daerah dengan kasus aktif paling tinggi di Jawa Barat, salah satu penyebabnya dengan adanya temuan baru sebanyak 400-an orang di klaster perkampungan.
"Yang membawa dampak (besar) Garut itu ya 400 itu, sehingga Garut masuk 3 besar sebagai daerah yang kasus aktifnya paling tinggi," katanya.
Menurut dia lonjakan kasus penularan wabah COVID-19 disebabkan berbagai faktor, salah satunya acara pesta pernikahan yang tidak dapat dikendalikan dan sulit menegakkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus.
"Kasus aktif terbesar ada di daerah selatan, masuk klaster kampung karena semenjak ada hajatan," katanya.
Ia mengungkapkan cepatnya penularan COVID-19 di perkampungan itu karena banyak warga yang menunjukkan gejala sakit tidak melakukan pemeriksaan ke rumah sakit atau dokter terdekat.
Baca Juga: Tekan Lonjakan Covid-19, PHRI Solo Minta Hotel Taati Aturan, Tamu Wajib Tes Antigen
Akibatnya, kata dia, warga yang sebenarnya mengalami gejala terjangkit wabah COVID-19 tidak mendapatkan pertolongan medis dengan cepat sehingga kondisinya parah dan sampai meninggal dunia.
"Masyarakat yang mengalami gangguan penciuman itu tidak melapor, jika sudah keadaan panas dingin baru ke Puskesmas, itu sudah dalam kondisi fase 2, jadi banyak yang meninggal di Garut karena mereka itu tidak pernah melapor," katanya.
Secara keseluruhan sejak ditetapkan darurat wabah COVID-19 hingga Selasa (15/6) kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 13.171 kasus, dari kasus itu sebanyak 2.341 kasus isolasi mandiri, 578 kasus isolasi di rumah sakit, 9.667 kasus dinyatakan sembuh, dan 585 kasus meninggal dunia. [Antara]
Berita Terkait
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Miris! Dedi Mulyadi Temukan Supir Truk Aqua Sudah Sepuh, Digaji Rp125 Ribu
-
Kontroversi Keaslian Aqua: Bongkar Kandungan dan Risiko Air Pegunungan vs Air Sumur Bor
-
Beda dari Iklannya dan Dicap Pembohongan Publik, Aqua Diminta Klarifikasi Soal Sumber Airnya
-
Sidak Pabrik Aqua, Dedi Mulyadi Kaget Sumber Air Mineral dari Sumur Bor Bukan Pegunungan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap
-
36 Pendaki Ilegal Ini Dihukum Berat!
-
Warga Bantah Pukul Anak Anggota DPRD di Bogor, Wakil Rakyat dari NasDem 'Keukeuh' Buat Laporan
-
Gerakan Rakyat Desak Jokowi Tanggung Jawab Soal Whoosh: Beban Keuangan Merusak Upaya Ekonomi Prabowo
-
Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta