SuaraJabar.id - Sejumlah adegan yang diperagakan pelaku Kusnaedi Jaelani (60) saat menghabisi nyawa istrinya sendiri, Imas Mulyani (40) dalam reka ulang yang digelar polisi dinilai janggal oleh keluarga korban.
Hal ini diungkapkan kakak kandung korban, Uus Mulyadi (47). Ia menilai alasan pelaku membawa senjata tajam saat kejadian terbunuhnya perawat Imas adalah janggal.
Pasalnya kata dia, pelaku juga pernah mendatangi korban sebelum kejadian dengan membawa senjata tajam atau sajam.
“Mungkin ada unsur pembelaan atau gimana. Pokoknya ada yang tidak sesuai, seperti pelaku yang membawa sajam karena geng motor. Padahal kejadiannya subuh, dan setahun yang lalu juga pernah mau terjadi pembunuhan. Bahkan pelaku membawa empat celurit dengan sasaran mau melukai almarhumah,” ujar Uus kepada wartawan, Kamis (17/6/2021).
Selain itu, selama setahun lamanya, pelaku sering melayangkan ancaman pada keluarga korban. Maka dari itu, pihak keluarga menduga pembunuhan ini sudah pelaku rencanakan.
Keluarga Perawat Imas Ungkap Sejumlah Kejanggalan Saat Reka Adegan
Uus pun mengaku geram karena gestur pelaku sangat santai saat melakukan reka adegan tersebut.
“Mungkin secara manusiawi geram juga, tapi sekarang lagi proses hukum. Saya serahkan saja kepada pihak yang berwajib dan saya harap pelaku mendapatkan hukuman setimpal. karena setiap hari dia memberi ancaman pada kami,” paparnya.
Tidak hanya itu, Uus menyebut, masih ada hasil reka adegan yang tidak sesuai dengan kejadian aslinya. Seperti pelaku yang menyebut bahwa pernah ada geng motor yang melukai korban, sehingga membuatnya membawa sajam setiap hari.
“Banyak yang nggak sinkron mungkin karena ada pembelaan. Kebohongan dia juga adalah soal geng motor yang melukai adik saya. Hampir setiap hari dia bawa sangkur, ini seperti sudah direncanakan,” jelasnya.
Baca Juga: Cianjur Dikenal Turis Asing sebagai Destinasi Wisata Seks, Kok Bisa?
Ketika ancaman pembunuhan pertama muncul, keluarga mencoba untuk melaporkannya ke kepolisian. Namun, almarhumah menolak karena takut lingkup sosial anaknya yang kena imbas.
“Adik saya takut anaknya minder karena kasus ini,” ucapnya.
Uus menyebut, pelaku jarang keluar rumah dan bersosialisasi dengan masyarakat. Bahkan, menurut penuturan tetangga Uus, pelaku memiliki banyak senjata tajam di rumahnya. Pelaku pun tidak bekerja selama ini dan hanya mengandalkan pemberian dari almarhumah.
“Bekerja nggak, yang bekerja tulang punggung adalah adik saya,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Miris! Lapor Bapak Selingkuh dan Nikah Siri, Anak Pejabat Disdik Bogor Malah Telan Pil Pahit
-
Dedi Mulyadi Tancap Gas Pulihkan Citarum dan Infrastruktur Jabar di 2026
-
Lewat Tim Elang Relawan BRI, BRI Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Sumatra
-
Jalan Pasir Koja Bandung Mencekam! Dua Kelompok Bentrok Diduga Rebutan Lahan
-
Dapat Dukungan Pemerintah Canada, IPB University Jawab Krisis Iklim