SuaraJabar.id - Para pelaku usaha wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengkritisi kebijakan pemerintah yang hanya menutup objek wisata. Sementara kafe hingga mall tetap diizinkan beroperasi.
Padahal, tempat-tempat tersebut juga sama-sama bisa menimbulkan kerumunan di tengah kasus COVID-19 yang sedang naik. Menurut para pelaku usaha, pemerintah seperti "pilih kasih".
"Ya mengkritisi juga sebetulnya. Seperti mall dan restoran atau kafe itu kan bisa menjadi klaster COVID-19. Lalu pemerintah seakan mengabaikan itu, tapi kalau wisata ketika ada ledakan kasus baru tutup. Sementara saat kasus melandai, terlena enggak ada langkah apa-apa," kata Owner Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC), Sapto Wahyudi, Jumat (18/6/2021).
Seperti diketahui, Pemkab Bandung Barat memutuskan untuk menutup objek wisata hingga 22 Juni mendatang dikarenakan KBB masuk zona merah penularan COVID-19.
Namun, penutupan tersebut hanya berlaku untuk tempat rekreasi. Sementara sektor lainnya seperti hotel, resort, penginapan, restoran, rumah makan, hingga kafe tetap boleh beroperasi namun dengan pembatasan kapasitas maksimal 50 persen.
Khusus jam operasional restoran, kafe, serta rumah makan dibatasi hingga pukul 21.00 WIB. Dalam surat edaran itu masyarakat diingatkan pula agar tetap menerapkan protokol kesehatan 3M secara ketat dan menciptakan Pola Hidup Bersih dan Sehat
Walau berat, kata Eko, pihaknya menerima keputusan pemerintah terkait upaya menekan kasus COVID-19 yang tengah meledak dengan menutup sektor wisata.
"Ya intinya kita manut saja, karena kita juga tidak mau jadi sarana penyebar kasus positif COVID-19. Kita juga engga mau pandemi ini berlarut-larut," tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB Heri Partomo mengaku menerima keluhan dari para pengelola wisata terutama di Lembang soal izin operasional kafe dan restoran.
Baca Juga: Surat Terbuka Profesor hingga Warga untuk Jokowi: Setop Pikir Investasi, Urus Pandemi!
"Soal restoran dan kafe masih buka, itu memang jadi pembahasan teman-teman pemilik wisata. Ya itu kan kita mengikuti apa yang jadi kebijakan dan arahan pemerintah provinsi (Jawa Barat). Terkait kenapa restoran dan kafe buka ya kita sampaikan mereka tetap wajib menerapkan carrying capacity dan prokes ketat," terangnya.
Untuk menghindari kemunculan kasus positif dari aktivitas masyarakat di kafe dan restoran, pihaknya bakal menerjunkan pula tim monitoring dari bidang pariwisata Disparbud KBB, bersama dengan Satgas COVID-19 dan Satpol PP.
"Kita bidang pariwisata juga pasti melakukan monitoring ke rumah makan, kafe, dan hotel. Nanti sesuai tupoksinya juga jadi Satpol PP dengan Satgas COVID-19 ikut keliling," jelasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Studio Rosid: Menyusuri Jejak Ingatan dalam Sunyi yang Terawat
-
Wajah Baru Puncak Bogor, Pemkab Sulap Kawasan Kumuh Pasar Cisarua Jadi Ruang Publik Modern
-
Mendengar Alam dalam Hingar: Pelajaran dari Curug Tilu Leuwi Opat
-
Liga 1: Frans Putros Antusias Bela Persib, OTW Jadi Anak Emas Bojan Hodak?
-
Here We Go! Bukan Nike atau Adidas, Persib Gandeng Apparel Spanyol untuk Musim 2025/2026
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
Terkini
-
Babak Baru Korupsi Rp222 Miliar Bank BJB: KPK Panggil Bos Agensi Iklan, Kasus Semakin Terkuak
-
Siap-siap! 25 Ribu Unit Rumah Subsidi Akan Diluncurkan Tahun Ini
-
5 Fakta Mengejutkan Jalan 'Perawan' di Bogor yang Baru Dibangun Setelah 79 Tahun Merdeka
-
Tsunami dari Gempa M 8,7 Rusia Menuju Indonesia? Perintah Tegas BNPB untuk 5 Provinsi Ini
-
Pecah Telur Sejak 1945: Kisah Jalan 'Perawan' di Pelosok Bogor yang Akhirnya Dibangun