SuaraJabar.id - Ditemukannya klaster game online COVID-19 di Kabupaten Sukabumi dinilai sebagai salah satu kelemahan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring. Di mana peserta didik atau pelajar tidak bisa terawasi dengan baik.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara menanggapi ditemukannya klaster Game Online COVID-19 di Kecamatan Jampang Kulon.
Ia meminta pemerintah daerah memantau pelaksanaan belajar daring. Sebab, klaster ini diduga masih berkaitan dengan kebijakan pembelajaran online.
Yudha mangatakan penerapan pembelajaran dalam jaringan bisa dijadikan alasan para pelajar untuk bermain game online.
Baca Juga: Ratusan Dokter Positif Covid-19, Sinovac Klaim Coronavac Efektif Lawan Varian Delta
"Informasinya banyak ya 14 orang terpapar COVID-19 klaster Game Online itu. Memang ada plus dan minus. Saat kita bicara pendidikan saat ini sedang daring, minusnya ya tadi anak kita kan tidak bisa terpantau," katanya, Selasa (23/6/2021).
Yudha meminta Pemerintah Kabupaten Sukabumi benar-benar memantau pelaksanaan pembelajaraan daring sehingga tidak menimbulkan kerumunan pelajar dengan aktivitas game online. Ia menyebut kedisiplinan dan pemberian pemahaman menjadi kunci untuk bisa diterapkan ke masyarakat.
"Hal ini akan saya sampaikan ke Satuan Tugas COVID-19 untuk dijadikan sebuah temuan baru," terangnya.
Sebelumnya Satuan Tugas Covid-19 Jampang Kulon pernah menemukan 14 kasus terkonfirmasi positif dalam satu hari dan keberadaan klaster game online.
Ini diceritakan Ketua Satuan Tugas Covid-19 Jampang Kulon dr Givan kepada sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com di tengah obrolan soal peningkatan kasus dalam dua pekan terakhir.
Baca Juga: Termasuk Lembang, Penutupan Objek Wisata di Bandung Barat Diperpanjang
"Hasil telusur terjadi klaster penularan saat berkerumun, seperti di tempat tongkrongan game online," ujarnya, Jumat (18/6/2021) lalu.
Menurut Givan, hasil tracing dari kasus terkonfirmasi positif ditemukan banyak pasien yang terpapar dengan riwayat kelompok anak-anak yang bermain game online.
"Anak-anak nongkrong main Game Online 'pada mabar'. Nah pada sakit bawa pulang ke rumah, keluarga penghuni rumah jadi pada sakit," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kisah Sadbor TikToker Viral Gegara Joget Ayam, Dulu Pernah Jadi Tukang Jahit di Jakarta
-
Brutal! Komunitas Vespa Diserang di Sukabumi, Polisi Buru Pelaku
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
Tag
Terpopuler
- Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Pendidikan Intan Srinita, Ketahuan Bersih-bersih usai Sebut Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa?
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Dilaporkan Aliansi Bugis, Denny Sumargo bikin Permintaan Maaf Terbuka
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Jatuh Terjungkal Hari Ini
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Hanya Misi Sulit, Tapi Bukan Mustahil Garuda!
-
KUR Tak Termasuk Hapus Buku Kredit Macet, Ini Penjelasannya
-
Menakar Persentase Kemenangan Timnas Indonesia vs Jepang, Bukan Mustahil?
-
Siapa Rauf Purnama, TKN Prabowo-Gibran yang Kini Jadi Komisaris Utama Antam
Terkini
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend
-
Pj Gubernur Jabar: 29 Orang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang
-
Penyebab Utama Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang Kilometer 92
-
Rekayasa Lalin Pasca Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang: Kendaraan Keluar di Cikamuning