Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 23 Juni 2021 | 17:02 WIB
Satu keluarga di Bandung yang tengah menjalankan isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19 dicacci maki tetangga hingga aparat kewilayahan RT dan kelurahan. [Twitter @Serpentine6666]

SuaraJabar.id - Satu keluarga yang tengah menjalani isolasi mandiri atau isoman di kediaman mereka di Kota Bandung mengalami kejadian yang tidak mengenakan. Mereka didatangi warga sekitar, RT hingga lurah yang mencaci maki mereka karena keberatan mereka melakukan isoman.

Satu keluarga yang terpapar COVID-19 dan melakukan isoman itu tinggal di Jalan Batu Kencana No 9, Gumuruh, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Tak kuat dengan cacian yang diterima, salah satu anggota keluarga membagikan pengalaman beserta video kejadian yang mereka alami ke melalui akun Twitter @Serpentine6666.


"Gw ga bertujuan untuk bawa2 ini kesini sebenernya tapi tolong siapapun yg punya saran bantuin gw... Gw, ibu gw dan pacar gw positif covid19 dan isman di rumah atas suruhan rumah sakit. Tapi kami udah abis2an banget diusir, dicaci maki sama warga dan lurah/rt sini. Udah bingung," tulis akun @Serpentine6666 dalam unggahan videonya, Rabu (23/6/2021).

Baca Juga: Pemkot Makassar Akan Survei Kekebalan Tubuh Warga Terhadap Covid-19 Dengan Cara Ini

Saat dikonfirmasi, dia mengaku bernama Rafasha Oktaviani. Dia bercerita jika terdapat berbagai perilaku tak menyenangkan terhadapnya ketika menjalani isolasi mandiri. Padahal, menurut pengakuannya, dia menjalani isolasi mandiri atas anjuran dari Satgas Covid-19 puskesmas setempat.

"Kami dicaci maki oleh warga dan lurah RT di sini," katanya.

Dia mulai merasa tidak enak badan pada 17 Juni 2021. Dia sempat berobat ke klinik tapi tak membuahkan hasil. Ia berinisiatif langsung melakukan tes antigen dan hasilnya positif. Dia juga langsung melakukan tes PCR di rumah sakit dan hasilnya juga positif.

"Hasil itu keluar 21 Juni. Waktu itu saya ditemani pacar, dia juga ikut tes dan hasilnya positif. Saya langsung isolasi mandiri sesuai arahan dari rumah sakit, dan ngabarin ke orangtua juga," katanya.

Rafasha melanjutkan, sang ibu dan keponakan yang berada di rumah, melakukan tes swab demi memastikan kondisi tertular apa tidak. Tes pertama, sang ibu dinyatakan negatif, akan tetapi saat tes kedua, sang ibu pun positif. Akhirnya mereka bertiga isolasi mandiri dalam satu rumah.

Baca Juga: Tarik Rem Darurat, Anies Minta Pekerja Kantoran 75 persen WFH

Ketika aparat kewilayahan dan Satgas Covid-19 mengunjungi kediaman Rafasha untuk memantau kondisi, dia kesal lantaran beberapa di antara aparat itu menurutnya membentak-bentak ke keluarganya.

"Mereka kumpul depan rumah. Ada satu pejabat yang maki-maki saya dan ibu. Dia ngebentak sambil tunjuk ibu saya. Saya sampai nangis," ujarnya.

Tak hanya itu, dia pun melihat jika ibunya dan keluarganya disebut sebagai pengotor lingkungan di wilayah tersebut.

Load More