SuaraJabar.id - Baru-baru ini viral di media sosial potongan ceramah Eks Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau dikenal juga sebagai Tuan Guru Bajang (TGB).
TGB menjadi sorotan ceramahnya soal Habib Rizieq Shihab (HRS). Dalam ceramahnya itu, Ia menyindir orang-orang yang menyebut kasus Rizieq sebagai kriminalisasi ulama, terutama orang yang mengaku pendukung HRS.
Padahal, kata TGB, sebelum era Presiden Jokowi kasus hukum juga pernah menjerat HRS. Rizieq bahkan didakwa, diadili dan dipenjara sampai bebas. Namun saat itu tidak ada yang menyebutnya sebagai kriminalisasi ulama.
"Di masa sebelum Pak Jokowi, Habib Rizieq tidak hanya ditersangkakan bahkan beliau sudah diterdakwakan, diadili dan dipenjara dan menghabiskan waktu dipenjara sampai bebas," kata TGB dalam potongan video yang diunggah akun Twitter @PutraBahuga87, dikutip Minggu 27 Juni 2021.
Tuan Guru Bajang pun mempertanyakan mengapa kala itu tak ada yang mengatakan hal tersebut sebagai kriminalisasi ulama.
"Kenapa pada waktu itu tidak ada yang mengatakan kriminalisasi? Apakah masih tidur seperti Ashabul Kahfi dan baru sekarang bangun? Ini pertanyaan sederhana," ujar TGB lagi.
"Kemana Anda dulu ketika beliau dipenjara? Kenapa Anda tidak mengatakan bahwa pemerintahan sebelum Pak Jokowi kriminalisasi ulama? Tidak ada yang ngomong begitu," lanjutnya.
Seperti dikutip dati hops.id, jejaring media suara.com, TGB juga mengatakan, di era sebelum Jokowi jadi Presiden, Habib Rizieq penderitaannya lebih berat dibanding sekarang.
"Padahal yang dialami dan diderita oleh Habib Rizieq Shihab itu jauh lebih berat dari sekarang. Kalo sekarang tersangka tapi selesai, SP 3, tidak jadi karena tidak cukup bukti. Tapi kalo dulu, tidak hanya tersangka, terdakwa, terpidana, menunaikan hukuman. Mana yang sekarang membela beliau itu dulu?" ucapnya.
Baca Juga: Mengaku Kafir, Aktivis Non Muslim Ini Rela Gantikan Habib Rizieq di Penjara
TGB lalu menyebut, suara yang suka menyinggung soal kriminalisasi ulama dengan membawa nama Habib Rizieq, hanyalah digunakan oleh pihak-pihak yang tidak suka dengan Presiden Jokowi.
"Artinya apa bapak-bapak? Suara-suara yang menggunakan nama beliau sebagai alasan terjadi kriminalisasi ulama, itu semata-mata suara mereka yang tidak suka kepada presiden," tutur TGB.
"Kalau memang betul ukurannya (kriminalisasi ulama) adalah apa yang menimpa beliau, justru beberapa tahun yang lalu jauh lebih berat. Tapi dulu tidak ada Pak Jokowi masalahnya, dan tidak ada kepentingan politik," ujarnya dalam potongan video tersebut.
Pernyataan TGB memang betul. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rizieq Shihab pernah dipenjara pada 2008. Ia mendekam dalam kurungan selama 1 tahun 6 bulan.
Saat itu, Rizieq dianggap orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan massa FPI kepada massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Keyakinan (AKKBK).
Bahkan saat itu, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menyampaikan terima kasih kepada pemerintahan SBY yang dianggap telah bersikap tegas.
Berita Terkait
-
Mengaku Kafir, Aktivis Non Muslim Ini Rela Gantikan Habib Rizieq di Penjara
-
Panas! TGB Sindir Isu Kriminalisasi Ulama: Habib Rizieq Dipenjara Sebelum Era Jokowi
-
Pengaruh Habib Rizieq Makin Besar di Pilpres 2024 Meski Dipenjara: Massa Tunggu Perintah
-
Ungkit Cuitan Denny Siregar Soal Covid-19, Andi Arief: Pembuat Tuit Harus Dihukum Berapa?
-
Natalius Pigai: Vonis Hakim Atas Habib Rizieq Menunjukkan Ada Dugaan Intervensi Pihak Luar
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras