SuaraJabar.id - Sejumlah pihak di Kabupaten Tasikmalaya angkat bicara mengenai kondisi belum dibayarkannya insentif tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19.
Padahal saat ini, COVID-19 tengah mengalami peningkatan kasus. Kondisi ini otomatis harus membuat nakes bekerja lebih berat.
Salah satu tokoh masyarakat yang menyoroti hal ini adalah Nanag Nurjamil. Ia mengaku prihatin lantaran insentif nakes atau tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19 tak kunjung cair.
“Saya prihatin dan merasa miris mendengar insentif nakes itu sudah 8 bulan tidak juga mereka terima,” ujar Nanang Selasa (29/6/2021).
Baca Juga: DPRD DKI Usulkan Buperta Cibubur Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19
Padahal kata Nanang, tenaga kesehatan merupakan kalangan yang berada di garda terdepan saat menangani pasien COVID-19.
“Apalagi saat ini kasus COVID-19 sedang membludak lagi, nakes pasti kewalahan, sudah selayaknya insentifnya dibayarkan,” katanya.
Pihaknya sebagai masyarakat mengaku heran mengapa insentif nakes yang menangani pasien Covid-19 di Tasikmalaya terlambat cair.
Padahal berdasarkan pemberitaan di media nasional, pemerintah sudah mulai menyalurkan insentif untuk nakes sejak 14 April 2021.
“Saat itu total nakes yang menerima insentif sebanyak 35.845 orang dengan total anggaran sekitar Rp 246,8 miliar,” jelasnya.
Baca Juga: Ketahui Dosis dan Syarat Penggunaan Ekstrak Sambiloto untuk Pasien Covid-19
Selain itu, pada 20 April 2021 sebanyak 30.105 nakes mengusulkan insentif dengan total anggaran sekitar Rp 186,6 miliar.
“Tapi kenapa hingga saat ini, insentif nakes Covid-19 belum juga cair, ini yang membuat kita heran,” ungkap Nanang.
Lanjutnya, berdasarkan KMK Nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021, bahwa insentif untuk tenaga kesehatan ditransfer langsung ke masing-masing rekening.
“Jadi kalau benar sudah 8 bulan insentif nakes COVID-19 di Kabupaten Tasikmalaya belum cair, tentunya ini menjadi pertanyaan besar,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah nakes yang menangani pasien Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya, mengeluh lantaran 8 bulan insentifnya tak kunjung cair.
Padahal mereka sudah berjibaku membantu penanganan pasien Covid-19 dengan resiko yang sangat besar.
“Insentif yang belum cair dari Oktober 2020 sampai Juni 2021,” kata salah seorang nakes.
Berita Terkait
-
3 Sosok di Balik Korupsi APD COVID-19 Rp319 Miliar, Ada Pejabat Tinggi Kemenkes
-
Breakingnews! Pemain Keturunan Brasil Positif COVID-19
-
Kasus Korupsi APD Covid-19, Pihak Swasta Divonis 11 Hingga 11,5 Tahun Penjara
-
Vonis Ringan Korupsi APD Kemenkes, Eks Kepala Pusat Krisis Kesehatan Dihukum 3 Tahun Penjara
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya
-
Ridwan Kamil Segera Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Bank BJB