SuaraJabar.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebutkan, sekitar 4.000 lebih karyawan hotel dan restoean terancam kembali dirumahkan seiring adanya kebijakan penutupan objek wisata.
Seperti diketahui, seluruh objek wisata di Bandung Barat kembali harus ditutup setelah wilayah tersebut masuk zona merah atau kategori tinggi penularan COVID-19.
Tempat wisata juga masuk kategori jenis usaha yang harus tutup selama pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021.
"Kita pasti harus merumahkan karyawan. Pilihan ini cukup pelik, tapi ini harus kita ambil. Karena beberapa pekan industri perhotelan dan restoran sulit bangkit," Wakil Ketua PHRI KBB Eko Suprianto saat dihubungi, Rabu (30/6/2021).
Baca Juga: PPKM Darurat Bakal Diberlakukan, Ini Empat Permintaan Anies ke Luhut
Ia mengatakan jumlah anggota PHRI ada 4.600 karyawan. Dalam keadaan tutup, hanya 10 persen karyawan yang dipekerjakan. Artinya, ada sekitar 4.100 karyawan bakal dirumahkan.
Selain merumahkan karyawan, ungkap Eko, penutupan wisata juga berdampak pada hilangnya potensi pendapatan bagi pelaku wisata. Dalam sepekan penutupan, potensi kerugian mencapai Rp 60 miliar.
"Untuk sektor wiaata, selama sepekan tutup potensi kerugian mencapai Rp 60 miliar. Kalau boleh dianalogikan kita (industri wisata) tinggal tunggu mati saja. Kami berada di ujung tanduk jika penanganan pandemik tetap seperti ini," ungkap Eko.
Meski begitu, lanjut dia, PHRI tetap mendukung upaya pemerintah menutup industri wisata dan perhotelan sebagai langkah mengendalikan Pandemik COVID-19. Namun ia meminta kebijakan itu tidak tebang pilih.
Sebagai upaya mencegah kerumunan, mesti pemerintah daerah memberi ketegasan pula bagi pusat perbelanjaan, kegiatan nikahan, keagamaan dan lainnya.
Baca Juga: Jokowi: Mau Tidak Mau PPKM Darurat Harus Dilakukan
"Mestinya pemerintah juga menyoroti lokasi-lokasi yang menjadi titik kerumunan di luar industri wisata seperti pusat perbelanjaan, kegiatan pernikahan, keagamaan, dan lainnya," pungkas Eko.
Berita Terkait
-
Dari Sate Pak Kempleng Hingga KRB Cafe, Ini 5 Wisata Kuliner Hits di Boyolali
-
Mengintip Kemegahan Masjid Al Jabbar, Tempat Ibadah yang jadi Salah Satu Wisata Religi di Bandung
-
Wisata Jokowi, Rasa Cinta di Antara Suara Kritis Kita
-
Libur Lebaran, Kawasan Wisata Puncak Macet Total
-
Libur Lebaran 2025, Monas Jadi Tujuan Wisata Alternatif Warga Jakarta
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?