SuaraJabar.id - Daya tahan tubuh yang baik sangat diperlukan untuk menghadapi kondisi COVID-19 yang semakin menggila dan kemunculan virus Corona varian Delta.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya dengan menjaga asupan makanan.
Imun tubuh juga bisa ditingkatkan dan dijaga melalui aktivitas olahraga rutin. Di tengah kebijakan work from home atau WFH pada penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali nanti, ada beberapa olahraga ringan yang dapat diaplikasikan di rumah.
Selain itu, kondisi psikis juga sangat berpengaruh pada imun tubuh. Kondisi psikis yang tidak baik-baik saja seperti stres dan depresi dapat menurunkan imun tubuh. Untuk itu, menjaga kesehatan mental juga penting dilakukan selama pandemi COVID-19.
Bagi umat Muslim, ada cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan imun tubuh, yakni rutin membaca zikir. Selain sangat bermanfaat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, rutin membaca zikir pagi dan petang juga bisa meningkatkan imun tubuh.
Secara harfiah, zikir dapat diartikan sebagai perbuatan untuk mengingat Allah SWT melalui berbagai macam bacaan dan kalimat-kalimat thayyibah. Zikir merupakan aktivitas ibadah yang dilakukan umat muslim yang bisa dilakukan kapanpun dan dimana saja.
Di samping itu, zikir juga membawa manfaat dalam meningkatkan imunitas seorang manusia.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kuningan, Jawa Barat, dr. Asep Hermanan mengatakan dengan berzikir, hati dan pikiran seseorang menjadi lebih tenang. Ini pulalah yang jadi dasar pemikiran psikoneuroimunologi atau konsep mengenai fungsi regulasi-imun untuk mempertahankan hemeostasis.
Hemeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan. Sehingga tubuh berfungsi dengan normal, meski terjadi perubahan lingkungan di dalam atau di luar tubuh.
Baca Juga: PPKM Darurat Bakal Diterapkan Gegara Covid-19 Melonjak, Sektor Non-Esensial WFH 100 Persen
"Kondisi psikis kadar hormon dan imunitas ini memiliki kaitan yang erat sekali. Allah SWT menitipkan tubuh penuh dengan potensi bahaya. Dari beberapa riset, diketahui tidak kurang dari 1,5 juta bakteri ada dalam 1 cm kulit manusia. Yang Allah SWT titipkan, bukan hanya yang berbahaya tapi juga ada yang menjadi pelindung," ujarnya.
Asep menyebut saat ini banyak yang meninggal bukan karena virus COVID-19, tapi karena pikiran dan stres. Stres dapat berpengaruh pada penurunan imunitas.
"Ada tujuh cara meningkatkan imun. Selalu bersyukur, berbaik sangka, infaq atau sedekah, selalu tersenyum, meyakini selalu ada jalan kemudahan, berpuasa, dan zikir," lanjutnya.
Sejauh ini, lanjutnya, ada 111 penelitian yang membahas seputar kesinambungan antara zikir dengan meningkatnya imunitas tubuh seseorang.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada, diketahui ketika seseorang kondisi hatinya tenang dan bisa mengelola stres, maka imun yang dimiliki akan meningkat lebih kuat.
Sebuah penelitian dilakukan kepada seorang pasien yang akan melakukan operasi. Dengan mengucapkan 'Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar' selama 30 menit sebelum operasi, diketahui respons stres pasien tersebut menurun dua kali lipat lebih rendah.
Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian membaca Al-Fatihah dan hubungannya dengan ketenangan jiwa, relaksasi, serta kualitas tidur. Jika bacaan ini dilakukan sesering mungkin dan dimaknai, hasilnya menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.
"Zikir dapat meningkatkan imun melalui dua cara, langsung dan tidak langsung. Secara langsung, dzikir meningkatkan sistem imun melalui hypothalamic, pituitary, adrenal (HPA) axis, serta sistem hormon peningkatan beta endorphin, oksitosin dan dopamin," ujarnya.
Maka secara tidak langsung, zikir berpengaruh pada relaksasi, ketenangan, dan kualitas tidur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau