Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 01 Juli 2021 | 10:44 WIB
Ilustrasi anak sakit jiwa kecanduan game online seperti Mobile Legend atau ML, PUBG dan FF. [Suara.com/Ema]

SuaraJabar.id - Seorang pelajar SMP asal Rancah, Kabupaten Ciamis terbaring tak berdaya di RSUD Kota Banjar. Ia dinyatakan mengalami kelumpuhan. Penyebabnya, terlalu sering bermain game online Mobile Legend atau ML.

Dari keterangan petugas Dinas Kesehatan Kota Banjar, Agung Herawati, remaja itu mengalami kecanduan game online ML.

Menurutnya, remaja itu bisa bermain ML sepanjang hari. Ia bahkan kerap begadang semalaman bermain ML.

“Kata ibunya, kaki anaknya itu tidak bisa digerakkan (lumpuh),” kata petugas kesehatan Dinkes Kota Banjar, Agung Herawati pada awak media, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng, Gegara Hal Ini AW Nekat Cabuli Dua Bocah di Kandang Kuda

Saat dibuktikan dengan mencubit kaki anak itu, sama sekali tidak merasa sakit.

“Dan benar kata dokter pun dia lumpuh,” katanya.

Menurutnya, kaki remaja ini memang cukup lama tidak digerakkan, karena selama setahun ini l hanya bermain Mobile Lagend (ML) sambil rebahan di tempat tidur.

“Anaknya ditanya keasyikan maen ML,” katanya.

Saat ditanya orang tuanya kenapa anaknya dibiarkan seperti itu, dan orang tuanya suka berdalih sedang mengikuti pembelajaran secara daring.

Baca Juga: Anak 7 Tahun Meregang Nyawa Usai Dibanting 27 Kali Oleh Pelatih Judo, Pelaku Bebas

“Saya bilang tidak mungkin belajar daring sampai seharian. Itu mah sudah kecanduan main game online,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahmat menanggapi kabar itu.

“Kami mohon kepada orang tua agar senantiasa selalu mendampingi anak-anaknya karena saat ini kondisi pandemi Covid-19,” katanya.

Sebaiknya orang tua dikatakan Asep bisa menghindarkan anak-anaknya dari ketergantungan gadget saat berada di rumah, berikan kegiatan-kegiatan yang positif sehingga anak-anak melupakan gadgetnya.

“Boleh saja menggunakan gadget tapi jangan terus berjam-jam. Sekarang ada kasus seorang anak yang lumpuh karena keseringan maen gadget. Nah jangan sampai itu terjadi lagi menimpa yang lain. Jadi arahkan anak-anak pada kegiatan-kegiatan yang positif,” ujarnya.

Pada situasi pandemi seperti sekarang ini peran orang tua harus lebih optimal, jadi perlu perhatian khusus sehingga anak selalu terkontrol dengan baik.

“Seperti ketika anak-anak kita bersosial juga perlu menjadi perhatian Karena bersosial sekarang mungkin berbeda dengan zaman Bapak dan Ibu sekalian,” kata Asep.

“Pergaulannya juga bisa menjadikan anak-anak kita tersesat, bapak dan ibu harus selalu mengawasi anak-anaknya baik di rumah maupun ketika bermain, dan kejadian ini mudah-mudahan menjadi bahan kita sekalian,”sambungnya menambahkan.

Pihaknyapun menegaskan saat ini adalah tahun akhir pelajaran atau tahun 2020/2021, anak-anak libur dan untuk itu maka diupayakan orang tua bisa memberikan pengawasan dan mengarahkan waktu libur mereka kepada kegiatan yang baik.

“semisal disuruh mengikuti kegiatan di mushola, atau hal lainnya dan yang pasti karena kondisi masih Covid-19 maka perlu menerapkan prokes,” katanya.

Load More