SuaraJabar.id - Sejumlah pedagag hewan kurban di beberapa daerah di Jawa Barat, terutama pedagang sapi mengaku masih sepi pembeli. Padahal, hari raya Idul Adha 2021 jatuh dua pekan lagi.
Para pedagang hewan kurban ini menduga sepinya pembili salah satunya dikarenakan salah satu kebijakan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran COVID-19, yakni PPKM Darurat.
Seperti yang diutarakan Pedagangan hewan kurban di Pasar Ingon-ingon Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta. Menurut mereka, lesunya penjualan hewan kurban juga terjadi saat pemerintak memberlakukan pembatasan sosial pada Idul Adha tahun lalu.
"Jika dibandingkan 2019 jelas ada penurunan baik tahun kemarin maupun tahun sekarang. PPKM darurat juga berpengaruh bagi para pedangan karena sepi pembeli," ujar penjual hewan kurban jenis kerbau asal Kiarapedes, Supian (64) dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Selasa (6/7/2021).
Atas kondisi ini, dia mengaku terpaksa mengurangi jumlah penjualan hewan dari sebelumnya 10 menjadi 6 ekor karena dikhawatirkan sepi pembeli.
Bahkan, dia juga mengaku terpaksa menaikan harga jual hingga 15% dari sebelumnya. Namun kenaikan harga tersebut bervariasi sesuai dengan bobot atau kualitas dari hewan itu sendiri.
"Harga dinaikan karena masyarakat yang datang ke pasar ini cuman sedikit," ucap dia.
Senada juga disampaikan pemilik hewan kurban jenis sapi, Wanidi (49) asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Wanidi (49).
Ia mengaku akhir-akhir ini hanya mengirim 10 hewan kurban untuk di jual di Pasar Ingon-ingon Ciwareng Purwakarta ini. Padahal, biasanya mencapai 24 ekor.
Baca Juga: Poster Jokowi Pembual Tersebar di Tasikmalaya Gara-gara PPKM Darurat
"Karena kondisinya begini hanya ngirim sedikit aja dari Jawanya," kata Wanidi di tempat yang sama.
Tak hanya di Purwakarta, pedagang hewan kurban di Tasikmalaya juga mengeluhkan hal yang sama.
"Setelah ada Covid turun sekali. Dulu bisa jual 40 ekor selama dua minggu jualan. Tahun kemarin cuma 10 ekor," kata Suryana salah satu penjual hewan kurban, Senin (5/7/2021).
Dalam satu minggu membuka lapak, kata Suryana, ia baru menerima tiga pemesan sapi. Itupun datang dari pelanggam setia yang memesan tiap tahun.
Ada juga, penjual yang belum mendapatkan pesanan meski Iduladha akan datang dua pekan lagi.
"Baru ada 3 orang, pesan tiga ekor sapi. Itu mah sudah langganan beli ke saya tiap tahun," ujar Suryana.
Berita Terkait
-
Guyonan Seksis Dedi Mulyadi Disemprot Komnas Perempuan: Itu Kekerasan Seksual dan Bisa Dipidana
-
Gubernur Jawa Barat Adakan Lomba Desa Dan Kota, Total Hadiah Miliaran Rupiah
-
Dedi Mulyadi Ungkap Keanehan Aliran Dana Rp50 Miliar Pesantren Jabar
-
Instagram Pemprov Jabar Diduga Doxing Aktivis, Neni Nur Hayati Layangkan Somasi
-
Resep Pariwisata Berkelas ala Dedi Mulyadi Setelah Larangan Study Tour
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Bangkit Lagi dengan Wajah Baru, Ini Makna di Balik Patung Kuda Kosong Cianjur yang Telan Rp199 Juta
-
Jembatan Ditelan Banjir, Ratusan Warga di Pelosok Cianjur Terancam Terisolasi
-
Modus Pinjam Bendera, Begini Cara Kepala Dinas Cianjur Diduga Akali Proyek Lampu Jalan Rp8,4 Miliar
-
Sosok Dadan Ginanjar, Kepala Dinas Cianjur yang Dinonaktifkan Akibat Skandal Korupsi Lampu Jalan
-
Dari Sekolah hingga Angkot Bebas Asap, Aspirasi Anak Bogor Siap Diwujudkan Bertahap