SuaraJabar.id - Penurunan mobilitas warga pada PPKM Darurat di area Bandung Raya terlihat dari turunnya jumlah penumpang kereta api (KA) lokal.
Jumlah penumpang KA lokal Bandung Raya yang turun selama PPKM Darurat bisa 90 persen dari jumlah penumpang sebelum PPKM Darurat.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Kuswardoyo mengatakan sebelum PPKM darurat, jumlah penumpang per harinya berkisar 25 ribu hingga 30 ribu orang.
Sedangkan pada 3 Juli-11 Juli jumlah penumpang harian berkisar 8 ribu hingga 10 ribu orang.
"Dan, saat pengetatan PPKM darurat sejak 12 Juli, jumlah penumpang per hari hanya berada di angka 2.500 hingga 2.900 orang," kata Kuswardoyo, Rabu (14/7/2021).
Dia menjelaskan pengetatan PPKM darurat sejak 12 Juli yakni para penumpang diwajibkan membawa surat keterangan bekerja di sektor esensial dan kritikal.
Selain itu, para penumpang harus dalam kondisi suhu tubuh di bawah 37,3 derajat Celsius untuk bisa masuk ke lingkungan stasiun.
"Untuk penumpang KRD (KA lokal) tidak harus pakai syarat vaksin dan tes antigen. Saat ini, mereka hanya diminta menunjukkan bukti sebagai pekerja sektor esensial dan kritikal," kata dia.
Saat hari pertama persyaratan surat keterangan diberlakukan, jumlah penumpang yang menggunakan KA lokal itu turun drastis sebesar 69,5 persen.
Baca Juga: Bukakan Jalan yang Disekat untuk Pedagang Ayam, Polisi Ini Tuai Pujian Warganet
"Pada Minggu (11/7/2021) jumlah penumpang sebanyak 8.308 orang, sedangkan pada 12 Juli jumlah penumpang turun lagi sebanyak 2.528 orang," kata dia.
Dia mengatakan dalam satu harinya ada sebanyak 38 perjalanan KA lokal Bandung Raya lintas Padalarang-Cicalengka. Rata-rata, kata dia, setiap perjalanan kereta hanya membawa sekitar 75 hingga 80 penumpang.
"Jadi, sekitar 10 hingga 12 orang per satu gerbongnya dari kapasitas 106 tempat duduk dalam satu gerbong atau sekitar 10 persen saja," kata dia.
Kuswardoyo mengatakan dengan penurunan volume penumpang ini pihaknya menilai masyarakat sudah taat dalam mengikuti aturan pemerintah untuk menurunkan mobilitas apabila tidak ada kepentingan mendesak.
Dia pun memastikan di setiap stasiun yang ada di Bandung Raya dijaga ketat petugas yang terlibat dalam PPKM darurat mulai dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, dan pihak lainnya.
"Harapannya, pandemi ini bisa segera berlalu seiring dengan kepatuhan kita menerapkan protokol kesehatan yang baik, untuk diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita," kata Kuswardoyo. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Tanpa Beban, Potret Pj Kades di Bekasi Tersenyum Saat Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp2,6 Miliar
-
Korupsi Dana Desa Rp2,6 Miliar di Bekasi: Penjabat Kades, Sekdes, hingga Pengusaha Jadi Tersangka
-
Skandal Korupsi Migas Jabar: Pemprov Jabar Diperiksa, Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan?
-
5 Fakta Panas Perseteruan Lisa Mariana vs Ridwan Kamil: Dari Tes DNA Hingga Tuntutan Ulang
-
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil 'Samar'? Lisa Mariana Gemparkan Publik dengan Permintaan Ini