SuaraJabar.id - Sekretaris daerah kota Bandung Ema Sumarna mengingatkan warga yang akan menyalurkan aspirasi melalui kegiatan unjuk rasa untuk mematuhi protokol kesehatan atau prokes.
Pasalnya kata dia, aksi demonstrasi di kala pandemi yang mengabaikan prokes seperti berkerumun dan tak memakai masker justru berpotensi menjadi media penyebaran COVID-19.
Alih-alih menyuarakan penolakan PPKM Darurat, massa aksi malah terancam terinfeksi COVID-19.
"Kalau menyalurkan pendapat dengan berkerumun saya pikir kontra produktif sampaikan saja, toh kita pun rekan-rekan melihat gugus tugas tidak diam, menangani ini tidak mudah seperti membalikan telapak tangan," ujarnya, Jumat (23/7).
Dia pun meminta, masyarakat yang hendak berdemonstrasi untuk tidak merusak fasilitas umum seperti yang terjadi pada aksi beberapa hari kemarin.
Di saat kondisi keuangan pemerintah yang sulit, fasilitas publik malah dirusak.
"Jangan emosi sesaat, kita komunikasi," katanya.
Dia mengajak, masyarakat untuk menyalurkan aspirasi bisa melalui DPRD Kota Bandung namun diharapkan tidak terdapat tekanan sebab pihaknya menyadari mengeluarkan kebijakan di masa pandemi tidak mudah.
Ema menambahkan, kebijakan yang berlaku di Kota Bandung termasuk PPKM menindaklanjuti dari kebijakan pemerintah pusat. Dia menduga, aksi kemarin yang sempat ricuh ditengarai terdapat pihak yang bermain di belakang.
"Kalau saya lihat kemarin informasi dari kepolisian apa hubungannya demo dengan membawa bom molotov, gak ada keterkaitan walaupun saya tidak kompeten menyampaikan itu," katanya.
Baca Juga: Keluh Kesah Supir Angkot Balikpapan: Tak Ada Penumpang, Susah Cari Rejeki, Begitupun Makan
Sebelumnya, sebanyak kurang lebih 150 orang yang terdiri dari pelajar dan pemuda diamankan oleh aparat kepolisian karena menganggu ketertiban masyarakat. Enam orang di antaranya diduga membawa bom molotov, satu orang di antaranya terbukti membawa barang tersebut.
Seluruh pendemo yang diamankan dilakukan uji usap antigen dengan hasil 7 pendemo positif Covid-19. Mereka saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
- Apa Isi Alkitab Roma 13? Unggahan Nafa Urbach Dibalas Telak oleh Netizen Kristen
Pilihan
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
-
Link CCTV Jakarta Live: Gedung DPR/MPR, Patung Kuda, Benhil dan GBK
-
Danantara Tunjuk 'Ordal' Prabowo jadi Komisaris Utama PGN
Terkini
-
Klaim 5 Saldo Dana Kaget, Ngopi Sepulang Kerja Jadi Lebih Nikmat
-
Dari Bantuan Jadi Bancakan: 8 Fakta Miris Korupsi Traktor Petani Cianjur
-
Bukan Pelaku Tunggal? Jaringan Korupsi Traktor Cianjur Diburu Lintas Provinsi
-
Amanah yang Dikhianati, Mimpi Petani Cianjur Dijual Rp120 Juta oleh Pemimpinnya Sendiri
-
Kades Dipijit Ayah Korban, Anaknya Tewas Cacingan? 6 Fakta Pilu yang Bikin Dedi Mulyadi Murka