SuaraJabar.id - Pertama kali dijalankan pada 3 Juli 2021, PPKM Darurat kemudian diperpanjang hingga 25 Juli besok dengan nama baru PPKM Level 4 dan 3. Selama tiga pekan berjalan, kebijakan pemerintah pusat dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 ini menuai bacak protes.
Salah satunya dari pelaku usaha, terutama yang sektor usahanya masuk kategori non esensial sehingga haru berhenti beroperasi penuh. Sektor perdagangan non esensial seperti fesyen dan elektronik misalnya. Atau sektor pariwisata seperti objek wisata.
Hotel memang masih diperkenankan beroperasi sepanjang PPKM Darurat. Namun okupansi merosot drastis mengingat objek wisata di sekitar hotel ditutup.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Garut, beberapa hotel mengibarkan bendera putih di halaman mereka sebagai tanda tak mampu lagi bertahan.
Baca Juga: Sabtu 24 Juli: Kasus Positif Corona Tambah 45.416 Orang, 1.415 Jiwa Meninggal
Kekinian, sebuah video Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah bendera putih berkibar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, viral di media sosial.
Video itu diunggah salah satunya oleh akun Instagram @merekamjakarta. Bendera putih itu dipasang tepatnya di seberang Blok B, Jumat (23/7/2021).
Dalam narasinya, akun @merekamjakarta menyebut bahwa video itu direkam oleh seorang warga bernama Muhammad Yusad.
"Berkibarnya bendera putih direkam oleh seorang warga bernama Muhammad Yusad yang sedang melintasi kawasan tersebut," tulisnya dikutip SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Sabtu (24/7/2021).
Pemasangan bendera putih ini diduga dilakukan oleh oknum pedagang di Pasar Tanah Abang.
Baca Juga: Viral Video Pasien Covid-19 Diikat dan Dipukuli Warga Pakai Kayu, Diusir Tak Boleh Isoman
"Itulah keadaan di Tanah Abang kini. Bahwasannya dikibarkan bendera putih…melambangkan seluruh pedagang menyerah," ujar warga yang merekam video di kawasan Pasar Tanah Abang tersebut.
Sementara itu di Sukabumi, seorang pedagang es buah di Sukabumi mengibarkan bendera putih pertanda menyerah pada keadaan.
Aksi pengibaran bendera putih yang sempat viral ini terjadi di alun-alun Kaum Cicurug, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Pedagang es buah tersebut memasang bendera putih di gerobak dagangannya sebagai pesan bahwa ia sudah menyerah dengan kondisi pembatasan ketat PPKM darurat yang diperpanjang hingga 25 Juli 2021 mendatang.
Pedagang es buah yang mengibarkan bendera putih pada Kamis (22/7/2021) itu bernama Endang Jayadi (58 tahun). Ia merupakan warga Kampung Nyalindung RT 01/05 Kelurahan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
“Saya menderita dengan adanya ppkm ini. Saya lelah dan cape. Sakit banget rasanya udah dari sejak jaman psbb malah, saya ngerasa pemerintah tidak adil terhadap rakyat kecil, terus muncul inisiatif bikin bendera putih (pagi tadi) sebagai bentuk menyerah terhadap ppkm ini” ucap Endang kepada Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com di rumahnya.
Alasan lain yang memicu Endang untuk melakukan aksi tersebut adalah penurunan pendapatan yang cukup signifikan.
Walaupun ia tetap bisa berjualan dengan pembatasan harus dibungkus dan jam operasional, pembelinya tidak ada dan ini mewakili nasib pedagang lain di kaum Cicurug.
“Per hari kalo normal bisa Rp 1 Juta, kalo sekarang mau jual 2 atau 3 mangkok aja susahnya minta ampun. Biasa 5 sampai 10 kg buah sehari habis. Sekarang 5 kg baru bisa habis 3 hari, beli buah naga 2 kg baru habis seminggu kadang-kadang nggak habis. Banyak kawan saya sesama pedagang yang gulung tikar," ungkap Endang.
Pemerintah sendiri menerapkan PPKM Darurat dan memperpanjangnya hingga 25 Juli 2021 dengan nama PPKM Level 4 dan 3 sebagai upaya untuk menekan kasus infeksi baru COVID-19.
Kebijakan tersebut terpaksa diambil agar tidak banyak rakyat yang harus dilarikan ke rumah sakit atau bahkan meninggal gegara terinfeksi COVID-19.
Berita Terkait
-
Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp319 M, Eks Pejabat Kemenkes Dituntut 4 Tahun Penjara
-
COVID-19 Jadi Alasan? Orangtua di Spanyol Kurung Anak Sejak 2021, Kondisinya Bikin Merinding
-
Kau Pergi, Tapi Tak Pernah Hilang: Doa dan Cinta untuk Doni Monardo
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Muhammad Farhan Minta Bobotoh Tahan Diri, Siapkan Pawai Akbar Besok
-
BRI Perkuat Komitmen Bina Sepak Bola Sejak Dini: Jadi Sponsor GFL Series 3
-
Ketangguhan Persib Bandung, Bawa Kemenangan Dramatis di Laga Penutup Musim
-
Kejati Jabar Tahan Yossi Irianto, Bekas Sekda Kota Bandung Tersangka Korupsi Aset Negara
-
Saldo DANA Gratis Hari Ini Untuk Warga Jabar, Silahkan Klaim Sekarang