SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menargetkan dilakukan tes Covid-19 terhadap sejumlah 3.622 orang per hari di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Namun, target tersebut tidak bisa disanggupi pemerintah setempat.
Ketua Harian Satgas KBB mengemukakan keberatannya dengan target tersebut karena untuk memenuhi tes terhadap 15 kontak erat pasien Covid-19 saja sudah kesulitan. Dia juga mengemukakan, hambatan untuk mencapai target tersebut karena masih banyak warga yang terpapar Covid-19 memilih tertutup dan enggan melapor ke petugas kesehatan.
"Target PCR 3.622 per hari Berat. Saat ini kita fokus pada kontak erat saja. Untuk menyisir 15 kontak erat saja kita sudah. Banyak pasien terpapar yang tertutup," kata Ketua Harian Satgas Covid-19 KBB Asep Sodikin seperti dilansir Ayobandung.com-jaringan Suara.com pada Rabu (28/7/2021).
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (P2P Dinkes) KBB Nurul Rasyihan mengatakan, hambatan juga terjadi karena tenaga kesehatan yang tumbang karena terpapar Covid-19.
"Nakes di kita itu banyak yang tumbang. Di satu sisi vaksinasi harus digenjot, di sisi lain swab antigen juga. Beban kerja nakes di lapangan sangat terforsir. Jadi banyak yang akhirnya terpapar (Covid-19) karena imun turun," katanya.
Tak hanya itu, banyaknya penolakan dari masyarakat juga menjadi tantangan yang dihadapi di lapangan. Apalagi warga di KBB sekarang ini lebih memilih vaksinasi Covid-19 ketimbang menjalani test.
"Itu (penolakan) juga jadi hambatan kita. Ada juga orang yang positif jarang melapor. Jadi kadang kita dapat laporan yang positif itu dari desa. Kemudian baru dikroscek dan ditangani. Sekarang kan banyak juga swasta yang mengadakan swab antigen. Setelah keluar hasil banyak yang tidak melaporkan," tutur Nurul.
Namun untuk mencapai target harian tersebut, dia mengaku sudah mulai menyusun strategi untuk bisa menyelesaikannya.
"Target tes harian 3.622 itu kan se-KBB. Sekarang kita sudah buat strateginya, kita bagi rata dulu per puskesmas jadi jatahnya sekitar 100-150 orang setiap puskesmas, karena di kita ada 32 puskesmas. Mudah-mudahan bisa terkejar," jelasnya.
Baca Juga: Klinik Tes Covid-19 yang Menjamur Buang Alat Swab Sembarangan, Wagub DKI: Akan Dihukum
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Pecah Rekor! Indonesia Akhirnya Ekspor Langsung 48 Ton Durian Beku ke Tiongkok
-
Gandeng Sandiaga Uno, Kadin Tasikmalaya Perkuat Ekosistem Bisnis Nasional
-
Masuk Usia 130 Tahun, BRI Kenang Raden Bei Aria Wirjaatmadja sebagai Pendiri Visioner
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya