Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 12 Agustus 2021 | 10:20 WIB
Pelatih kepala Persib Bandung, Robert Alberts. [ANTARA/HO-Persib.co.id]

SuaraJabar.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali telah mengumumkan secara resmi bahwa kompetisi sepak bola Liga 1 bergulir pada 27 Agustus 2021.

Tanggal baru kick off Liga 1 itu mudur satu pekan dari penetapan sebelumnya yakni 20 Agustus 2021.

Selain kick off yang mundur, Liga 1 juga dipastikan bakal berjalan tanpa kehadiran penonton di stadion.

Menanggapi hal ini, Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts meengatakan ketiadaan suporter akan menjadi tantangan tersendiri bagi skuad Maung Bandung.

Baca Juga: Pemain Bali United Berharap Jadwal Liga 1 2021 Tak Mundur Lagi

"Ini (Liga 1) akan sulit untuk diprediksi. Anda bisa melihat Liga Primer Inggris digelar tanpa penonton dan tim menjalani masa persiapan yang berbeda-beda karena berlangsung di tengah pandemi," kata Robert, dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Kamis (12/8/2021).

Menurutnya, ketidakhadiran penonton di stadion akan sangat memengaruhi penampilan tim. Tidak hanya itu, hal tersebut akan berdampak pada anak asuhnya, dan hasil pertandingan.

"Indonesia juga mengalami hal yang sama. Anda bisa melihat, ini mempengaruhi tim dan hasilnya," ujar Robert.

Robert menyebutkan bahwa dukungan langsung yang diberikan Bobotoh terhadap tim kebanggaannya memiliki peran besar.

Sebab, kata dia, kehadiran suporter di stadion akan memompa semangat para pemain di atas lapangan.

Baca Juga: Pesut Etam Bakal Jalani Dua Laga Uji Coba Sebelum Liga 1 Bergulir

Meski demikian, pelatih berusia 66 itu memahami kondisi yang dihadapi di tengah pandemi sehingga tidak mungkin dipaksakan pada musim ini.

"Klub biasanya tampil tak terkalahkan saat bermain di kandang. Tiba-tiba, klub kehilangan dukungan para suporter, pemain ke-12, dan mulai mendapatkan hasil buruk," ucapnya.

Yang jelas, kata Robert, laga tanpa penonton bakal memberikan perbedaan besar terhadap performa pemain yang terjadi di semua klub sepak bola.
"Ini adalah sebuah perbedaan besar yang tidak hanya terjadi di Inggris, tapi juga banyak klub Eropa lainnya," pungkas Robert.

Load More