Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 18 Agustus 2021 | 12:50 WIB
Warga bermain bola di Situ Ciburuy yang airnya menyusut, Rabu (18/8/2021). Situ yang terletak di Kabupaten Bandung Barat ini dibangun pada tahun 1800-an atas titah Ratu Belanda. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Musim kemarau telah tiba. Situ Ciburuy di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pun mulai menyusut hingga mulai terlihat bagian dasarnya.

Situ yang dibuat tahun 1800-an oleh seorang menir Belanda bernama Bempi atas titah Ratu Belanda Wilhemina seluas 25 hektare itupun dimanfaatkan warga sekitar menjadi sarana bercocok tanam dan bermain bola bagi anak-anak.

Salah seorang tokoh pemuda sekitar, Cecep mengatakan, air Situ Ciburuy mulai menyusut sejak enam bulan lalu.
Warga pun memnafaatkannya untuk berbagai aktifitas seperti bercocok tanam hingga bermain bola.

"Seperti buat 17 Agustusan kemarin, alhamdulillah lapangnya berguna. Kita gelar lomba anak-anak di situ, termasuk sepakbola anak sama ibu-ibu. Yang penting kan manfaatnya," kata Cecep kepada Suara.com pada Rabu (18/8/2021).

Baca Juga: 5 Negara Setop Penggunaan Vaksin Astrazeneca, Timbulkan Pembekuan Darah

Seperti yang terlihat belum lama ini. Sejumlah anak terlihat asyik dan ceria bermain bola di Situ Ciburuy.

Di belakang gawang, masih ada air yang kerap dimanfaatkan warga sekitar untuk mencari ikan.

padahal dalam lirik sebuah tembang Sunda disebutkan, "Situ Ciburuy laukna hese dipancing" yang berarti ikan di Situ Ciburuy sulit untuk dipancing.

Kekurangan lapang dadakan yang dibuatnya yakni langsung berbatasan dengan air dari batas situ yang belum mengering.

Namun hal itu juga yang jadi kelebihannya, di mana penonton bisa sambil menyaksikan pemandangan dari bagian atas situ.

Baca Juga: Musim Kemarau, Bisakah Cuaca Panas Membunuh Manusia?

"Tiap sore ramai yang olahraga dan nongkrong, jadi lebih ramai lagi kampungnya," jelas Cecep.

Cecep berharap ada perhatian khusus dari pemerintah bagi kelangsungan Situ Ciburuy yang juga merupakan salah satu tempat berlatihnya atlet dayung.

Apalagi Kampung Sadang juga dikenal sebagai kampung penghasil atlet dayung nasional.

Cecep menyebut jika ia dan warga lain tak memanfaatkan keringnya Situ Ciburuy, maka dasar situ bakal terlihat kumuh lantaran tanaman yang tumbuh tak terawat. Belum lagi sampah-sampah yang mengendap di dasar situ.

"Kalau dibiarkan suka banyak tanaman tumbuh tapi malah jadi enggak bagus. Lebih baik dimanfaatkan sama warga. Di depan juga kan lagi ada pengerukan sedimen, mudah-mudahan ada pembenahan situ secara menyeluruh," pungkas Cecep

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More