SuaraJabar.id - Polemik tahta Kasultanan Kasepuhan Cirebon masih terus bergulir. Setelah insiden penyegelan Pintu Gerbang Keraton Kasepuhan oleh kelompok orang yang mengaku trah keturunan Sunan Gunung Jati, kini Raden Rahardjo Djali kembali mengukuhkan diri menjadi Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon.
Sebelumnya, pada kamis (06/082020) yang lalu, diketahui Raden H Rahardjo Djali mengukuhkan dirinya sebagai polmak atau pejabat sementara menggantikan Almarhum Sultan Sepuh ke XIV Pra Arief Natadiningrat.
Kini pada hari Rabu (18/08/2021) kemarin Raden H. Rahardjo Djali cucu dari Sultan Sepuh ke XI Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Tadjoel Arifin Djamaludin, kembali mengukuhkan dirinya sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, dengan gelar Sultan Aloeda II.
Kegiatan pengukuhan Raden H. Rahardjo Djali menjadi Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, dengan gelar Sultan Aloeda II. Yang digelar melalui prosesi Jumenengan yang dilaksanakan di Umah Kulon yang masih berada Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon
Sehingga, Keraton Kasepuhan Cirebon saat ini memiliki dua Sultan. Yang pertama Sultan Sepuh XV, Luqman Zulkaedin dan yang kedua, Raden Rahardjo Djali sebagai Sultan Aloeda II, yang baru jumenengan pada Rabu (18/08/2021) di Umah Kulon, milik Keluarga Elang Upi.
"Kemarin, benar kami gelar prosesi Jumenengan di umah kulon kediaman Elang Upi. Dengan dihadiri Dewan Kalungguhan, sejumlah kiai dan perwakilan warga keraton," kata Raden Rahardjo Djali atau Sultan Aloeda II. Kamis (19/08/2021)
Dijelaskan Raden H Rahardjo Djali, ia akan mengambil alih kebijakan-kebijakan yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon dan akan melakukan perbaikan-perbaikan seluruh aset di lingkungan Keraton Kasepuhan Cirebon.
"Tiga bulan pertama, kami akan mulai merencanakan kerja dan memperbaiki kebijakan yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon," katanya.
Pihaknya juga akan melantik perangkat pelaksana termasuk menginventarisir aset dan pusaka keraton yang selama ini diduga disalahgunakan oleh Sultan sebelumnya.
Baca Juga: Tengku Mahratu: Penjahit Merah Putih, Sumbang Perhiasannya buat Kemerdekaan RI
"Dalam waktu dekat, kami akan melantik perangkat pelaksana untuk menginventarisir aset-aset pusaka keraton yang selama ini tidak jelas kegunaanya, " katanya.
Sementara itu, Pangeran Kuda Putih dari Keluarga Santana Kesultanan Cirebon, menolak dengan adanya penobatan Raden Rahardjo Djali menjadi Sultan Sepuh Kasepuhan Cirebon.
Menurutnya, hal itu dilakukan terlalu cepat, karena saat ini pihaknya sedang melakukan audit keturunan trah Sunan Gunung Jati, untuk menentukan Sultan Kasepuhan.
"Kami menolak akan status Sultan Aloeda II yang diakui oleh Rahardjo Djali. Karena, seharusnya Jumenengan itu dilakukan di Bangsal Prabayaksa yang berada di dalam Keraton Kasepuhan," katanya.
Terlebih lagi, lanjut Pangeran Kuda Putih, saat ini Keluarga Sentana Kesultanan Cirebon tengah melakukan audit Dzuriah Sunan Gunung Jati, dengan meminta bantuan Pemerintah Kota Cirebon untuk melakukan mediasi.
"Harusnya Keraton tutup dulu untuk sementara waktu, karena kami sedang malakukan audit keturunan trah Sunan Gunung Jati, untuk kedepannya menentukan siapa yang akan menjadi Sultan Kasepuhan Cirebon," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pecah Rekor! Indonesia Akhirnya Ekspor Langsung 48 Ton Durian Beku ke Tiongkok
-
Gandeng Sandiaga Uno, Kadin Tasikmalaya Perkuat Ekosistem Bisnis Nasional
-
Masuk Usia 130 Tahun, BRI Kenang Raden Bei Aria Wirjaatmadja sebagai Pendiri Visioner
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya