Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 07:00 WIB
IUSTRASI-Peserta lomba makan kerupuk sambil disuapi mi goreng. [Instagram/jakarta.keras]

SuaraJabar.id - Masyarakat kerap merayakan hari Lemerdekaan Indonesia dengan cara menggelar lomba-lomba dan permainan tradisional.

Beberapa lomba yang sering dipertandingka untuk menyemarakkan HUT RI antara lain adalah lomba balap kerupuk, balap karung, balap kelereng, hingga panjat pinang dan perang bantal.

Kini lomba-lomba itu dijalankna dengan rasa riang gembira. namun ternyata, lomba makan kerupuk menyimpan kisah sedih di baliknya.

Kerupuk sendiri mempunyai sejarah yang panjang di Indonesia, sebagaimana dikutip dari akun media sosial Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), kerupuk pada tahun 1930 hingga 1940-an sudah populer sebagai bahan pelengkap makanan utama.

Baca Juga: Bali Jadi Ikon Indonesia di Mata Dunia, BNPB Luncurkan Gerakan Mobil Masker di Sini

Awal dan pertengahan abad ke-20 itu, Indonesia mengalami krisis pangan sehingga harga kebutuhan pokok melonjak.

Kalangan kelas menengah ke bawah tidak bisa membeli dan menjangkau kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama untuk makan.

Dikarenakan kondisi ini, akhirnya kerupuk menjadi penyambung hidup karena harganya sangat murah. Makanan pendamping ini beralih fungsi jadi lauk utama rakyat jelata.

Tahun 1950-an kemudian mulai muncul berbagai perlombaan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Salah satu lomba dalam acara tahunan ini ialah makan kerupuk.

Lomba makan kerupuk sontak menjadi hiburan bagi masyarakat setelah masa perang telah usai.

Baca Juga: 7 Quotes dari Pahlawan Nasional Tentang Kemerdekaan Indonesia

Dalam buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman menyebut lomba makan kerupuk dilakukan pertama kali pada tahun 1950-an dan berbagai perlombaan baru muncul dengan kondisi politik dan keadaan negara mulai kondusif.

Lomba makan kerupuk merupakan lomba pertama kali yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dan kala itu didukung oleh Presiden Ir. H. Soekarno. Mengapa dipilih kerupuk? Karena kerupuk identik dengan konsumsi utama rakyat jelata pada masa itu.

“Di masa sekarang makanan kerupuk sudah menjadi makanan seluruh umat tidak lagi dibedakan menjadi makanan kelas bawah. Kerupuk sudah melekat dalam panganan Indonesia. Lomba makan kerupuk juga bukan sebagai hiburan saja, di balik hiburan ini ada makna tersirat yaitu kerupuk disimbolkan sebagai lambang kesengsaraan rakyat pada masa itu," kata Fadly.

"Dahulu lomba makan kerupuk dilakukan oleh kelompok menengah kebawah namun saat ini tradisi lomba makan kerupuk sudah berkembang ke semua lapisan dan golongan masyarakat,” tambahnya.

Lomba makan kerupuk juga bentuk pengingat bagi masyarakat Indonesia akan kondisi sulit masyarakat pada awal dan pertengahan abad ke-20 dan kesulitan hidup yang dialami selama perang berkecamuk.

Load More