SuaraJabar.id - Ikan dewa atau ikan kancra memiliki nilai ekonomi tinggi. Ikan yang disebut makanan para raja ini kerap diburu orang terutama menjelang Hari Raya Imlek.
Melihat potensi tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan merintis pembentukan dan pengembangan Kampung Ikan Dewa di Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
"Spesies ikan ini merupakan ikan endemik bernilai ekonomis tinggi dan memiliki nilai kultural bagi masyarakat Kabupaten Sumedang," kata Kepala Pusat Riset Perikanan, Yayan Hikmayani, Senin (23/8/2021) dikutip dari Antara.
Salah satu program prioritas KKP saat ini adalah pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi perikanan.
Dalam rangka melakukan inisiasi pembentukan kampung ikan dewa, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP), Pusat Riset Perikanan, BRSDM, telah melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) secara daring yang melibatkan pakar, peneliti, dosen, penyuluh, tokoh masyarakat, dan pembudidaya ikan dewa pada 21 Agustus 2021.
“KKP dan Pemda perlu bersinergi agar sumber daya perikanan setiap daerah yang potensial dijadikan kampung ikan dapat lebih optimal, sehingga teknologi budi daya perikanan yang dikembangkan dapat sejalan dengan kearifan lokal di daerah tersebut,” kata Yayan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa meningkatkan kearifan lokal dari sudut pandang perikanan dapat berkaitan dengan beberapa aspek, seperti jenis ikan memiliki nilai tradisi atau adat di masyarakat, memiliki karakter spesifik untuk wilayah tertentu, serta memiliki nilai yang cukup baik terutama berorientasi ekspor, ketahanan pangan dan kesejahteraan.
"Kami berharap agar kampung ikan yang tengah dicanangkan, selain menjadi terobosan bagi KKP, juga dapat menjadi indikator keberhasilan pembangunan ekonomi daerah yaitu terjadinya peningkatan peran terhadap PDRB (Produk Domesik Regional Bruto), peningkatan konsumsi ikan masyarakat lokal, peningkatan akses pasar produk perikanan dan peningkatan kesempatan kerja di desa," kata Yayan.
Sementara itu, Kepala BRPBATPP Arif Wibowo mengungkapkan bahwa FGD Kampung Ikan Dewa merupakan inisiasi yang didasari atas keberhasilan transfer teknologi pakan formulasi untuk percepatan pematangan gonad induk, pembenihan dan pembesaran ikan dewa yang dilaksanakan di Kabupaten Sumedang sejak 2019.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Jadi Ketagihan Makanan Ini Gara-gara Bupati Pangandaran
Hasil penelitian yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mas Tri Djoko Sunarno (Peneliti BRPBATPP) tersebut telah memperlihatkan bahwa dengan aplikasi pakan formulasi, pematangan gonad induk ikan dewa dapat menjadi lebih cepat, sehingga pembudi daya dapat memijahkan ikan 3-5 kali dalam setahun dan tidak tergantung pada musim pemijahan.
Teknologi ini pun telah terbukti berdampak signifikan dengan meningkatnya produksi benih ikan dewa yang secara langsung meningkatkan penghasilan pembudidaya ikan dan mengurangi ketergantungan terhadap penangkapan ikan dewa di habitat aslinya.
Hal senada disampaikan Dedin Khoerudin, pembudi daya ikan dewa sekaligus sebagai Ketua UPR Mina Kancra Ciburial, Sumedang, yang menyatakan bahwa setelah adanya teknologi pakan formula dan bimbingan penyuluh perikanan setempat, produksi benih ikan dewa pada tahun 2018 yang hanya berjumlah 30.000 ekor per tahun dapat meningkat secara signifikan menjadi 120.000 ekor per tahun pada tahun 2021.
Hal tersebut meningkatkan penghasilan para pembudidaya di daerah tersebut dari awalnya Rp 3,7 juta per bulan menjadi sekitar Rp 9 juta per bulan.
"Saat ini telah ada sekitar 40 orang petani di wilayah Kabupaten Sumedang yang melakukan usaha pembenihan, pendederan dan pembesaran ikan dewa," katanya.
Berita Terkait
-
Demi Serap Penerimaan Negara di Sektor Perikanan Tangkap, Begini Dukungan Polri ke KKP
-
BRI Salurkan Rp698 Triliun untuk UMKM, Dorong SDGs Nomor 8
-
Bolehkah Secara Aturan Crazy Rich Beli Pulau-pulau Kecil? Ini Penjelasannya
-
86 Kepala Daerah Ikuti Retret Gelombang II
-
ESDM Beri Isyarat PT Gag Nikel Bisa Kembali Eskplorasi di Raja Ampat
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Puncak Dirombak Total! 130 Lapak PKL Digusur, Jalur Pedestrian dan Taman Tematik Siap Dibangun
-
Pria Diduga Lawan Main Lisa Mariana Diperiksa Polisi
-
Road to The Papandayan Jazz Fest 2025: Penampilan ROUGE Berikan Kesan Mendalam
-
Kisah Pilu Korban Terakhir Kericuhan Pesta Rakyat Garut, Terbaring Sendiri Tanpa Nama dan Keluarga
-
5 Tanaman Eksklusif yang Bikin Rumah Sejuk