Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 01 September 2021 | 08:13 WIB
Pencinta road race asal Sukabumi, Alif Fitrah Rodillah, saat berlatih di TPU Binong di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Ia pun menginginkan sirkuit permanen. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraJabar.id - Setiap pembalap motor membutuhkan latihan rutin untuk mengasah bakat dan kemampuannya. Namun apa jadinya jika pembalap tersebut tinggal di tempat yang tak memiliki fasilitas sirkuit?

Seperti yang dialami pencinta road race di Sukabumi. Tak ada sirkuit permanen yang bisa mereka gunakan untuk berlatih di sekitar tempat tinggal mereka.

Mereka sebenarnya bisa saja berlatih dan menyalurkan hobi balap motor di jalan raya. Namun opsi itu tak mereka ambil mengingat sangat berpotensi membahayakan pengguna jalan.

Salah satu pencinta road race di Sukabumi itu bernama Alif Fitrah Rodillah. Ia adalah warga Jalan Lio Santa RT 03/01 Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.

Baca Juga: PPKM Turun Level, Warga Sukabumi Diimbau Jangan Euforia

Pria ini sangat berharap ada sirkuit permanen yang dapat digunakan para pencinta road race untuk menyalurkan hobi serta mengasah bakat dan kemampuan mereka.

Pria berusia 27 tahun tersebut selama ini hanya memanfaatkan lahan di dekat tempat pemakaman umum atau TPU Binong di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, untuk menyalurkan hobinya di dunia otomotif.

Setiap akhir pekan, Alif dan teman-temannya menghabiskan waktu di lahan itu.

"Selama ini kami memanfaatkan lahan kosong dekat TPU, daripada kami latihan di jalanan, bisa membahayakan pengendara lain," katanya dikutip dari Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Selasa (31/8/2021).

Alif mengaku sudah sekira satu hingga dua tahun berlatih di lokasi tersebut.

Baca Juga: Kabupaten Sukabumi PPKM Level 2, Polisi Pantau Tempat Wisata

Tak asal latihan, Alif mengaku mendapat izin ketua rukun tetangga setempat untuk menggunakan lahan itu sebagai lokasi latihan.

"Tapi di sana kalau hujan tidak bisa dipakai karena jalanannya licin," ucap dia. Ia pun berharap pemerintah bisa memfasilitasi hobinya dengan membangun sirkuit permanen.

"Sirkuit itu supaya jadi wadah bagi pencinta balapan di Sukabumi. Karena di komunitas kami ada pembalap berprestasi seperti Putee, yang sering ikut ajang balapan di luar kota," imbuhnya.

Alif juga menyebut keberadaan sirkuit permanen diharapkan bisa mengurangi aksi kebut-kebutan di jalanan.

Pada akhir 2020, Alif juga diberitakan menjadi salah satu pembalap Moto eSport Indonesia. Moto eSport Indonesia sendiri merupakan kejuaraan balap motor virtual tingkat nasional.

Dalam kejuaraan tersebut, setiap gamer menggunakan sepeda motornya masing-masing yang sebelumnya telah ditentukan di babak kualifikasi.

Setiap pembalap pun mewakili kotanya sendiri dan Moto eSport Indonesia menjadi ajang pencarian bakat untuk mengikuti Moto eSport dunia.

Sementara Putee yang dimaksud Alif, adalah Putri Lestari (19 tahun), pembalap wanita yang tinggal di Jalan Tata Nugraha RT 01/06 Ciwaringin, Kecamatan Baros, Kota sukabumi, yang memiliki sejumlah prestasi di dunia otomotif.

Perempuan yang akrab disapa Putee itu tercatat pernah mengikuti beberapa ajang lomba Road Race yang digelar di berbagai kota di Jawa Barat.

Tak jarang Putee pun berhasil meraih sejumlah penghargaan, seperti Juara 4 di Night Race Cianjur, Juara 3 di Danyon Cup Bandung, dan Juara 4 di Bupati Cup Sukabumi.

Selain itu, ia juga dikenal sebagai perempuan yang menggeluti dunia model. Bahkan ia pernah ikut syuting di beberapa stasiun televisi. Namun, otomotif menjadi dunianya yang paling ia sukai.

Load More