SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bogor terus berupaya mengungkap misteri penemuan sebuah terowongan yang diduga dibuat oleh Belanda di tahun 1800-an yang terletak di di Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Kekinian, petugas menemukan sebuah ruangan yang mirip bungker di dalam terowongan itu.
Ruangan mirip bungker itu ditemukan saat petugas melakukan penggalian dan pemeriksaan terowongan.
Kepala Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan Dinas PUPR Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Dian Setiawan mengatakan, menurut pengakuan para petugas, ruangan yang mirip bungker yang berada di dalam terowongan kuno era Belanda itu memiliki panjang sekitar 8,5 meter dengan lebar 2 meter dan tinggi 1,5 meter.
Baca Juga: Dear Warga Jabodetabek, Besok Uji Coba Ganjil Genap di Puncak Bogor
"Petugas di lapangan menemukan sebuah ruangan seperti bungker di dalam terowongan itu. Tapi kami belum bisa pastikan apakah ruang itu berfungsi sebagai bungker atau seperti apa. Tapi sekilas memang terlihat seperti bungker," katanya, Kamis (2/9/2021).
Demi mempercepat proses penggalian, pihaknya menerjunkan sebanyak 16 petugas untuk mengeruk sedimentasi dan menelusuri terowongan tersebut.
"Saat ini progresnya kami masih terus masuk ke dalam terowongan dengan mengeruk sampah, mengukur dan mencari jalan untuk menarik sampah yang menumpuk dari bagian terowongan," ujarnya.
Lantaran terowongan kuno era Belanda tersebut memiliki kontruksi yang cukup panjang, pihaknya mengaku mulai kehabisan oksigen dan kesulitan bernafas.
Untuk itu pihaknya akan membuat bak kontrol saluran udara di area Dipo PT KAI, tepatnya di atas temuan bunker.
Baca Juga: Ade Yasin Sebut 50 Persen Nakes di Bogor Belum Terima Booster Vaksin
"Jadi bak kontrol ini selain untuk saluran udara juga untuk jalur membuang sampah agar lebih cepat. Sore ini rencananya kami akan berkoordinasi dengan PT KAI," tutupnya.
Terowongan kuno peninggalan era Belanda jelas mengagetkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Situs ini jadi langsung pusat perhatian saat ditemukan, alih-alih melakukan pembangunan Alun-alun Kota Bogor.
Penemuan terowongan kuno yang diduga buatan Belanda tersebut pertama kali ditemukan pada Jumat 27 Agustus 2021 petang, oleh pekerja yang sedang melakukan pembangunan alun-alun Kota Bogor.
Mulanya, para pekerja hendak melakukan normalisasi saluran air untuk kepentingan pembangunan alun-alun Kota Bogor. Namun mereka dikagetkan dengan temuan terowongan kuno peninggalan Belanda di kedalaman 4 hingga 5 meter di atas Jalan Nyi Raja Permas, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Mendapatkan laporan tersebut, Pemkot Bogor langsung turun ke lapangan sekaligus melakukan kajian untuk memastikan apakah benar terowongan kuno tersebut merupakan peninggalan Belanda.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan jika terowongan kuno tersebut merupakan peninggalan Belanda. Pernyataan tersebut dikuatkan dari peta pembangunan saluran air Kota Bogor, di mana terowongan kuno tersebut tidak masuk dalam pembangunan drainase di Kota Bogor. Melainkan sudah ada sejak zaman Belanda.
"Kami sudah cek peta saluran bawah tanah di dinas terkait. Bisa dipastikan jika terowongan kuno ini sudah ada sejak zaman Belanda. Apalagi di peta yang kami miliki memang ada riwayat saluran air era Belanda di sana," katanya, Minggu (29/8/2021).
Bima Arya saat itu juga sempat melihat langsung kondisi dari dalam terowongan kuno itu mengaku takjub dengan penamuan tersebut. Sebab terowongan kuno peninggalan Belanda tersebut memiliki kontruksi yang amat kokoh dengan luasan yang cukup besar.
"Kalau dari bentuk kontruksinya Belanda banget. Terowongan kunonya juga cukup besar sekitar 2 sampai 3 meter. Jadi kalau orang dewasa berdiri juga bisa tidak harus nunduk," ujarnya.
Pasca penemuan itu, Pemkot Bogor langsung mengintruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan normalisasi. Sebab, kondisi terowongan kuno zaman Belanda itu sudah tertutup lumpur sekitar 60 centimeter.
"Saya langsung instruksikan dinas terkait untuk melakukan normalisasi. Apalagi lubang terowongan kuno sudah tertutup sekitar 60 centimeter. Untuk memudahkan identifikasi saya sudah minta dinas terkait langsung melakukan normalisasi," ungkapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Saha: Perjuangan Identitas di Tengah Penindasan Sosial
-
Ulasan Novel Journal of Terror: Kisah Prana Bersama Roh-Roh Penasaran
-
Ulasan Novel Happiness Battle: Sisi Gelap Kehidupan Ibu-Ibu Sosialita
-
Wakil Wali Kota Bogor Hukum ASN dengan Push-Up Massal, Ternyata Ini Alasannya!
-
Suruh Pemda Turun Tangan, Bima Arya Larang Ormas Pakai Seragam Mirip TNI-Polri: Gak Boleh!
Terpopuler
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 7 Rekomendasi Sepatu Lari Mirip HOKA Budget UMR, Lebih Ramah di Kantong
- 5 Mobil Fortuner Bekas Mulai Rp 90 Jutaan, Budget Pas-pasan Bisa Bawa Pulang SUV Mewah
- Heboh Surat Terbuka Gubernur Aceh Muzakir Manaf ke Prabowo: Sahabat Seperjalanan, Pernah Jadi Lawan
- Rekomendasi HP OPPO Termurah 2025: Memori Besar, Harga Cuma Rp1 Jutaan
Pilihan
-
Persija Jakarta Resmi Kenalkan 5 Asisten Pelatih Mauricio Souza
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Kantongi Laba Bersih Rp 1,2 Miliar
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Baterai Jumbo, Terbaik Juni 2025
-
Ini Alasan QJMotor Indonesia Baru Umumkan Harga Off The Road 4 Motor Barunya
Terkini
-
Dari Lensa ke Aksi: Taman Safari Ajak Masyarakat Peduli Alam
-
Senyum di Al Hambra Cirebon: Indahnya Berbagi dan Kuatnya Persaudaraan
-
5 Berita Dedi Mulyadi Terpopuler, Sindir Dana Hibah Ridwan Kamil hingga Kena Tilang ETLE
-
Mudah dan Aman! Klaim DANA Kaget Ratusan Ribu Hari Ini Untuk Warga Jabar
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish