Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 06 September 2021 | 12:28 WIB
Kemacetan panjang di tol Pasteur saat ganjil genap Bandung, Jumat, 3 September 2021. [Ayobandung.com/Gelar Aldi S]

SuaraJabar.id - Penerapan ganjil genap di Kota Bandung memicu kemacetan di sejumlah jalan tol di pintu masuk Bandung.

Di Gerbang Tol Pasteur misalnya, penerapan ganjil genap pada hari Sabtu (4/8/2021) memicu antrean yang mengular kurang lebih sampai tiga kilometer.

Menanggapi hal ini, Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono mengungkapkan, ketidakjelasan informasi ganjil genap yang disampaikan oleh pemerintah, baik dari pihak kepolisian maupun Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, menyebabkan kemacetan terjadi di tol Bandung akhir pekan kemarin.

"Pernah ada kabar ganjil genap akan diterapkan mulai Jumat 00.00 (WIB), terus tiba-tiba Jumat sore, terus tiba-tiba Sabtu pagi," katanya dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com.

Baca Juga: Mal di Samarinda Ini Siap Terapkan Scan Barcode ke Pengunjung, Dengan Syarat...

"Nah, informasi yang seperti itu yang kadang-kadang jadi tidak jelas, jadi masyarakat bingung mencari informasi yang benar itu di mana," sambungnya.

Pelaksanaan kebijakan ganjil genap hari pertama di Gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/9/2021). [Suara.com/Cesar Yudistira]

Ia menambahkan, kemacetan itu juga terjadi disebabkan oleh beberapa akumulasi kebijakan Pemerintah itu sendiri, seperti sosialisasi sistem ganjil genap yang belum jelas.

"Kemacetan-kemacetan kemarin itu tejadi adalah akumulasi dari beberapa kebijakan, dari sosialisi (ganjil genap), kesiapan petugas, dan konsistensi (dalam penerapan ganjil genap)," ujarnya.

Ia pun tak memungkiri, adanya relaksasi ekonomi di Kota Bandung, seperti dibukanya mal, kafe, dan resto, merupakan pemicu bertambahnya volume kendaraan dan mengakibatkan kemacetan.

"Sebenernya yang bikin macet itu karena aktivitas ekonomi sudah dibuka, maka otomatis masyarakat juga beraktivias ke tempat wisata dan segala macam. Ini yang menyebabkan kenaikan jumlah kendaraan," paparnya.

Baca Juga: Ditlantas Polda Metro Jaya: Angka Pelanggar Ganjil Genap Jalan HR Rasuna Said Menurun

Ia juga berpendapat, masih banyaknya masyarakat yang mencoba-coba untuk mencari celah pada penerapan ganjil genap ini, seperti dengan alasan tidak tahu.

"Alasan tidak tahu itu alasan klise, kemudian dari masyarakatnya juga mencari celah, seperti ganjil genap dimulai Jumat, Sabtu, Minggu, ya sudah buru-buru (pergi) sebelum diterapkan," ujarnya.

Sementara itu, ejumlah warga menilai kebijakan ganjil genap yang diterapkan di lima tol di Kota Bandung tidaklah efektif menekan mobilitas di Kota Bandung.

Salah seorang pengendara, Ratna (25), ia merasa ganjil genap ini di tol Bandung hanya membuat keribetan lainnya, misalnya dampak dari sistem tersebut yakni terciptanya kemacetan yang panjang.

Baginya, penerapan ganjil genap ini bukanlah solusi yang tepat walau dalihya adalah demi menekan angka mobilitas supaya mengungari penyebaran Covid-19.

"Kemarin (ganjil genap) di pusat Koita Bandung saja malah bikin ribet," ujarnya.

Load More