Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 12 September 2021 | 09:00 WIB
Deretan bus terparkir di kantor sebuah perusahaan bus di Kota Cimahi. Selama pandemi, bus-bus itu tak banyak beroperasi. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno memberi harapan bagi para pelaku bisnis bus pariwisata.

Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, pihaknya bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini tengah menggodok bantuan. Termasuk bagi pelaku jasa transportasi di bidang pariwisata.

"Kita lagi menggodok dengan Kementerian Keuangan adalah bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata. Termasuk juga penyelenggara bus-bus pariwisata. Ini kita harapkan bisa rampungkan segera," kata Sandiaga Uno saat berkunjung ke Alam Wisata Cimahi (AWC), Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi pada Jumat (10/9/2021).

Selain itu, Sandiaga juga mengklaim pemerintah juga sudah bekerja sama dengan pengusaha bus pariwisata dalam rangka Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: 10 Potret Thisia Halijam, Putri Pariwisata Nikah dengan Anggota DPR, Beda 27 Tahun

Menurutnya, ada bus pariwisata yang sudah dimanfaatkan untuk akomodasi para tenaga kesehatan.

Sandiaga Uno mengunjungi Alam Wisata Cimahi, Jumat (10/9/20201). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Jadi kata dia, ada bus pariwisata yang digunakan untuk mengangkut para tenaga kesehatan dari penginapan yang disediakan pemerintah ke tempatnya bertugas untuk menangani pasien Covid-19.

"Tenaga kesehatan yang sudah disediakan tempat akomodasi dan bekerja sama dengan industri pariwisata dan industri transportasi agar bus bus pariwisata ini bisa digunakan para nakes untuk mereka menjangkau tempat mereka bertugas maupun tempat istirahat mereka," kata Sandiaga.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini sangat memukul bisnis pariwisata. Termasuk bus-bus yang kerap digunakan untuk berwisata.

Contoh kasusnya di Kota Cimahi. Pengusaha bus pariwisata di Kota Cimahi sampai menjual unit hanya untuk bertahan ditengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kalasenja Family, Glamour Camping Kekinian Sedang Hits di Cimahi

Pengurus Operaisonal PT Kaliptra Pesona Mandiri (KPM) Hendra Lesmana mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19 pihaknya mengelola sekitar 25 unit bus pariwisata.

Namun setelah virus tersebut mewabah, unit pun perlahan berkurang. Ada yang dijual, over credit dan diambil kembali oleh investor yang menanam saham di PT KPM.

"Yang dijual dan over credit itu sekitar 6 unit itu murni punya KPM. Ada yang dibawa sama investor. Kan di KPM itu ada investor yang nyimpen unit. Sekarang tinggal sisa 10 unit," beber Hendra.

Dikatakannya, menjual hingga over credit unit bus terpaksa dipilih sebab tak ada cara lain untuk bertahan ditengah kondisi ini.

Hasil penjualan tersebut digunakan untuk biaya operaisonal dan perawatan bus yang terus dilakukan.

Pasalnya, kata dia, kendaraan yang dibiarkan terlalu lama malah akan semakin menimbulkan kerusakan.

Unit bus yang tersisa ini pun kondisinya tak 100 persen dalam kondisi bagus. Terkadang jika bus akan keluar sistem tukar spare part pun jadi pilihan.

"Malah pengeluaran sparepart terus. Misal berangkat satu dua justru dianggap gak jalan karena gak nutup untuk biaya operasional. Yang sisa sekarang juga kan ada kadang kabelnya digigit tikus," sebut Hendra.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More