SuaraJabar.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno memberi harapan bagi para pelaku bisnis bus pariwisata.
Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, pihaknya bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini tengah menggodok bantuan. Termasuk bagi pelaku jasa transportasi di bidang pariwisata.
"Kita lagi menggodok dengan Kementerian Keuangan adalah bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata. Termasuk juga penyelenggara bus-bus pariwisata. Ini kita harapkan bisa rampungkan segera," kata Sandiaga Uno saat berkunjung ke Alam Wisata Cimahi (AWC), Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi pada Jumat (10/9/2021).
Selain itu, Sandiaga juga mengklaim pemerintah juga sudah bekerja sama dengan pengusaha bus pariwisata dalam rangka Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menurutnya, ada bus pariwisata yang sudah dimanfaatkan untuk akomodasi para tenaga kesehatan.
Jadi kata dia, ada bus pariwisata yang digunakan untuk mengangkut para tenaga kesehatan dari penginapan yang disediakan pemerintah ke tempatnya bertugas untuk menangani pasien Covid-19.
"Tenaga kesehatan yang sudah disediakan tempat akomodasi dan bekerja sama dengan industri pariwisata dan industri transportasi agar bus bus pariwisata ini bisa digunakan para nakes untuk mereka menjangkau tempat mereka bertugas maupun tempat istirahat mereka," kata Sandiaga.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini sangat memukul bisnis pariwisata. Termasuk bus-bus yang kerap digunakan untuk berwisata.
Contoh kasusnya di Kota Cimahi. Pengusaha bus pariwisata di Kota Cimahi sampai menjual unit hanya untuk bertahan ditengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: 10 Potret Thisia Halijam, Putri Pariwisata Nikah dengan Anggota DPR, Beda 27 Tahun
Pengurus Operaisonal PT Kaliptra Pesona Mandiri (KPM) Hendra Lesmana mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19 pihaknya mengelola sekitar 25 unit bus pariwisata.
Namun setelah virus tersebut mewabah, unit pun perlahan berkurang. Ada yang dijual, over credit dan diambil kembali oleh investor yang menanam saham di PT KPM.
"Yang dijual dan over credit itu sekitar 6 unit itu murni punya KPM. Ada yang dibawa sama investor. Kan di KPM itu ada investor yang nyimpen unit. Sekarang tinggal sisa 10 unit," beber Hendra.
Dikatakannya, menjual hingga over credit unit bus terpaksa dipilih sebab tak ada cara lain untuk bertahan ditengah kondisi ini.
Hasil penjualan tersebut digunakan untuk biaya operaisonal dan perawatan bus yang terus dilakukan.
Pasalnya, kata dia, kendaraan yang dibiarkan terlalu lama malah akan semakin menimbulkan kerusakan.
Berita Terkait
-
WITF 2025: Indonesia Unjuk Gigi Pariwisata Berkelanjutan di Mata Dunia
-
DPR Sahkan RUU Kepariwisataan Menjadi Undang-Undang, Begini Isi Perubahan Pentingnya!
-
IMI Berikan Dukungan Penuh untuk MotoGP Mandalika 2025
-
Tiket MotoGP Mandalika Hampir Ludes! Apa yang Bikin Event Ini Jadi Magnet Wisata Dunia?
-
Soal Isu Mandi Pakai Air Galon, Menpar Widiyanti Tegas: Hanya Kabar Miring!
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Viral Dentuman Horor di Cirebon, Benarkah Ada Bola Api Menghantam? Ini Pengakuan Warga
-
Langit Aneh di Cirebon: Cahaya Melintas dari Losari Hingga Ciperna, Apa Sebenarnya yang Terjadi?
-
Dentuman Misterius Guncang Cirebon Usai Maghrib, BMKG Sebut Bukan Gempa, Curigai Ada Meteor Jatuh?
-
Surat Edaran Gubernur Jabar Bikin Heboh, Semua Pihak Diimbau Donasi Rp1.000 Per Hari, Apa Tujuannya?
-
Dedi Mulyadi Putar Otak: ASN Jabar Jadi Tenaga TU di Sekolah! Ini Alasannya