SuaraJabar.id - Perairan Pantai Utara atau Pantura dilanda cuaca buruk dan gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir ini. Kondisi ini membuat nelayan tak berani berlayar telalu jauh dari bibir pantai.
Bahkan beberapa nelayan memilih untuk tak melaut hingga kondisi perairan bersahabat. Mereka memilih untuk hanya beraktivitas memperbaiki jaring serta membersihkan kapal kapal di muara.
Ratusan kapal nelayan tampak hanya bisa bersandar di muara dan tidak melakukan penangkapan ikan di tengah laut.
Hal ini berdampak pada berkurangnya pasokan ikan dan mengakibatkan harga ikan mengalami kenaikan.
Tarkim, salah satu nelayan mengaku, meski terpaksa melaut, dirinya hanya bisa mencari ikan sekitar dua hingga tiga kilo meter dari bibir pantai.
Ia tidak berani ke berlayar ke wilayah yang lebih dalam, karena menghadapi angin dan gelombang tinggi, sehingga membahayakan kapal yang berukuran kecil.
"Ga berani ke tengah anginnya kencang, jadi kita lebih memilih di pinggiran. Jadi hasilnya juga sedikit, kalau pengen banyak hasilnya harus ke tengah tapi kan cuacanya lagi buruk," katanya, Senin (13/09/2021).
Hal yang sama dirasakan nelayan lainnya bernama Anto. Ia mengakui semenjak angin kencang dan gelombang tinggi melanda perairan laut Cirebon.
Pasokan ikan menurun, sehingga mengalami kenaikan harga, dari mulai Rp 2.000 rupiah hingga Rp 5000 per kilogramnya/
Baca Juga: Ketika Seniman Bicara Soal Pantura: Semarang akan Hilang dari Peta
"Pasokan ikan yang didapat sedikit, terkadang kita dipasok dari daerah luar. Otomatis harganya naik, naiknya tidak tinggi, konsumen juga memang lagi sepi," katanya.
Dengan kondisi cuaca buruk seperti ini, membuat para nelayan tidak bisa berbuat banyak. Mereka enggan memaksakan diri untuk melaut, agar tidak terjadi seperti di wilayah Indramayu, terdapat kapal yang karam.
"Melihat kondisi seperti ini, kami hanya bisa berharap, agar cuaca bisa kembali normal dan bisa kembali beraktivitas mencari ikan di tengah laut," katanya.
Terpisah, Direktur Polair Polda Jabar Kombes Pol Widihandoko mengimbau agar para nelayan selalu berhati-hati jika cuaca perairan sedang buruk. Ia meminta para nelayan tidak memaksakan diri untuk mencari ikan di laut.
"Cuaca seperti ini, lebih baik nelayan tidak usah melaut terlebih dulu. Karena kondisinya terlihat sangat membahayakan bagi para nelayan," katanya.
Ia juga berpesan, jika hendak mencari ikan, para nelayan diharapkan untuk mencari ikan di tempat yang dangkal. Agar tidak terhempas oleh ombak yang belakangan ini cukup tinggi.
Berita Terkait
-
Waspada! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem: Hujan Deras, Angin Kencang, Banjir Rob Ancam RI Hari Ini
-
Prabowo Beri Tugas Baru, AHY Kini Jadi 'Panglima' Proyek Tanggul Laut Pantura!
-
Nelayan di Bali Terapkan Teknologi Perahu Listrik untuk Melaut
-
Membaca Kehidupan dari Balik Cangkir Kopi Pangku di Jalur Pantura
-
Kabinet Prabowo Kian 'Gemoy'! Kemenkeu Beberkan Sumber Anggaran Kementerian Haji dan Dua Badan Baru
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang