SuaraJabar.id - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku tak ingin pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerahnya terjerat bank emok atau rentenir.
Oleh karena itu, ia meminta perbankan untuk mempermudah proses kredit usaha rakyat (KUR), khususnya untuk pelaku UMKM.
Menurut Dadang, kemudahan proses kredit bagi para pelaku UMKM itu diperlukan untuk mendorong pemulihan ekonomi di daerah akibat adanya pandemi COVID-19.
"Kalau masyarakat kesulitan melakukan proses kredit di bank, dikhawatirkan mereka berpikir lebih mudah pinjam ke bank emok (rentenir) ke bank konvensional. Jangan sampai ada pemikiran seperti itu," kata Dadang di Bandung, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Rabu (15/9/2021).
Adapun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung saat ini berangsur membaik. Pada awal pandemi di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung berada pada angka minus 1,87 persen, namun saat ini telah meningkat menjadi 6 persen.
Kenaikan tersebut, harus terus didorong agar ekonomi kerakyatan benar-benar bisa pulih dan terus meningkat. Terlebih lagi UMKM merupakan ujung tombak penggerak ekonomi daerah.
Selain mendorong kemudahan KUR, ia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah yaitu bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) guna meningkatkan kualitas produk lokal melalui pembinaan para pelaku UMKM.
Menurutnya, Dekranasda sebagai lembaga independen dan mitra kerja pemerintah, dituntut untuk dapat membangkitkan daya saing daerah. Salah satunya dengan cara melestarikan nilai-nilai budaya dan potensi yang ada di Kabupaten Bandung.
Menurut Dadang, Dekranasda juga harus mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi di era digital saat ini. Media sosial, menurutnya bisa menjadi wadah untuk memasarkan produk-produk para pelaku UMKM.
Baca Juga: Hasil Riset: Pelaku UMKM Perempuan Meningkat Selama Pandemi
“Di masa pandemi COVID-19, untuk menjaga eksistensi usaha, para pengrajin dan pelaku UMKM wajib melek teknologi. Carilah kesempatan-kesempatan baik yang dapat saling menguntungkan,” kata Dadang.
Berita Terkait
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Pemprov Sumut Hadirkan Fast Track Young Preneur 2025, 1.700 Pelaku UMKM Didorong Naik Kelas
-
Partisipasi di TEI 2025, UMKM Binaan BCA Kantongi Potensi Ekspor Rp110,9 Miliar
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027