SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bereharap Pemerintah Pusat bisa maksimal dalam pendistribusian vaksin Covid-19. Ini bertujuan untuk mendukung percepatan vaksinasi.
Pemkab Cianjur kembali ke level 3 disebut akibat pencapaian vaksinaai belum maksimal.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan indikator yang diterapkan pemerintah pusat terkait level, berdasarkan angka vaksinasi 50 persen dari target, sedangkan di Cianjur hingga saat ini, baru tercapai 16,5 persen dari 1,9 juta penerima.
"Terbatasnya pasokan vaksin, membuat target belum dapat dilakukan secara maksimal, sedangkan terkait penurunan level dari pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan, pencapaian vaksinasi menjadi indikator penilaian," kata Herman di Cianjur, Kamis (16/9/2021).
Untuk mempertahankan level 2, tutur dia, pencapaian vaksinasi dosis harus mencapai 50 persen dan 40 persen untuk vaksinasi lansia dari total target.
Sedangkan untuk turun ke level 1, pencapaian vaksinasi dosis pertama di angka 70 persen dengan capaian vaksinasi lansia sebesar 60 persen.
Ketika tidak tercapai ungkap dia, risikonya Cianjur akan kembali ke PPKM level 3, meski kasus sudah turun dan tingkat keterisian ruang isolasi terpusat mulai kosong dan angka kematian tidak terjadi sejak satu pekan terakhir.
"Namun pemicunya tetap mengejar vaksinasi untuk mempercepat herd immunity. Kami masih bingung untuk mengejar target vaksinasi, dengan minimal pencapaian 50 persen agar bertahan di level 2 karena target sangat tinggi, sedangkan supply vaksin dari pusat terbatas," katanya.
Pihaknya berharap pasokan vaksin dari pusat, dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi keterlambatan, sehingga pemerintah daerah dapat mengupayakan pemberian vaksin secara maksimal sesuai indikator pusat.
Baca Juga: Pemprov DKI Izinkan Bioskop Buka, GPBSI: Hanya yang di Mal Saja
Sekretaris Dinkes Cianjur Irvan Nur Fauzy, mengatakan stok vaksin di Cianjur, saat ini, hanya 40 ribu dosis dan diperkirakan hanya cukup untuk satu pekan ke depan. Sehingga untuk mengejar pencapaian hingga 50 persen, harus menggelar vaksinasi untuk 500 ribu warga.
"Stok vaksin dari pemerintah pusat sangat terbatas, sekitar 10 ribu dosis per minggu.
Meski diberi puluhan ribu stok per hari, akan tetap sulit untuk mengejar target termasuk keterbatasan tenaga kesehatan jika dikebut," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Wali Kota Bobby Nasution Pastikan Stok Vaksin di Medan Masih Ada 80.000 Dosis
-
Hari Pertama Pembukaan Bioskop, XXI BSD Ramai Pengunjung, Terbanyak Nonton Black Widow
-
Pemprov DKI Izinkan Bioskop Buka, GPBSI: Hanya yang di Mal Saja
-
Geger Seorang Perempuan Dikejar Sosok Misterius di Malam Hari, Cianjur Dinyatakan Rawan
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Pondok Pesantren Ambruk Saat Ratusan Santri Shalat Berjamaah
-
Ngeri! Modus 'Kawin Kontrak' Via Facebook, Wanita Sukabumi Disekap Sebelum Dijual ke Guangzhou
-
15 Kg Ganja Gagal Edar di Bekasi, Jaringan Narkoba Senilai Rp90 Juta Diringkus Aparat Gabungan
-
Wisatawan Diancam Celurit di Cianjur, Polres Selidiki Aksi Penghadangan di Naringgul
-
Momen Prabowo Hormat ke Mantan OB dan Tukang Ojek: Saya Jenderal, Saya Hormat Sama Kau..