SuaraJabar.id - Uwes Kurni tak mau larut dalam keterbatasan fisik yang dialaminya. Pria berusia 38 tahun yang kehilangan kedua kakinya bertekad menjadi pengusaha sukses. Ia memilih olahan sale dan kripik sebagai jalannya.
Sebuah tungku sederhana terlihat di sebuah bangunan yang terdapat di Kampung Cikara, RT 01/12 Desa Cisomang Barat, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di atas tungku alias hawu dalam bahasa Sunda, terdapat sebuah wajan yang berisi minyak goreng. Uwes bersiap menggoreng sale buatannya bersama kedua temannya bernama Iik dan Tajudin yang juga penyandang disabilitas.
Sementara di luar, terdapat sejenis nampan yang terbuat dari bambu. Nampan tersebut berisi sale-sale pisang yang hendak dijemur. Sudah sekitar sebulan Uwes dan temannya menekuni usaha tersebut.
Uwes berkisah bahwa membuat sale dan kripik itu bermula ketika ada seorang dermawan yang baik hati yang menawarkannya bantuan modal usaha.
"Setelah bertemu, dia tanya mau usaha apa, saya bilang mau bikin sale. Alhamdulillah sekarang sedang proses produksi sale dan kripik, makanan olahan pisang," kata Uwes belum lama ini.
Meski di tengah keterbatasan, Uwes dan kedua rekannya meyakini usaha ini adalah jalan untuk bertahan hidup. Dari mulai memilah bahan, mengupas kulit, membelah pisang menjadi dua bagian, menjemur hingga menggorengnya mereka lakukan bersama-sama.
Uwes dibantu oleh seorang ustaz setempat yang mencari bahan baku, yakni pisang. Tempat yang digunakan untuk memproduksinya juga milik ustaz tersebut. Sementara bagian pemasaran diserahkan kepada temannya bernama Iik.
"Kalau pemasaran sama Kang Iik, karena dia sudah terbiasa pulang pergi ke pasar," ucap Uwes.
Baca Juga: 5 Anak Artis Punya Brand Sendiri, Ada Anak Kiano Anak Baim Wong
Usaha memang tak mengkhianati hasil. Pasalnya, meski usahanya yang baru seumur jagung tapi permintaan sale pisang cukup menjanjikan.
Selain dititipkan di warung-warung sekitar rumahnya, cemilan ini ternyata sudah dipasarkan ke luar daerah seperti Banjaran, Sukabumi dan Bekasi.
"Alhamdulillah, mungkin ini rezekinya," ucap Uwes.
Kisah Kehilangan Kedua Kakinya
Ketika fisiknya masih sempurna, Uwes pernah bekerja pada proyek bangunan di Jakarta. Namun kejadian nahas menimpanya. Ia mengalami kecelakaan kerja saat berusia 24 tahun.
Sepasang kakinya terhimpit mobil crane. Setahun kemudian Uwes harus rela kakinya diamputasi karena mengalami pembusukan. Uwes pun batal menikah padahal sebelumnya sudah direncanakan bertunangan dengan kekasihnya.
Berita Terkait
- 
            
              Kisah Ibu Rumah Tangga Korban Arisan Investasi Online di Makassar, Rugi Puluhan Juta
 - 
            
              Kisah Ngeri Pembantaian PKI di Gua Grubug, Dipaksa Terjun ke Lubang Sedalam 98 Meter
 - 
            
              Kisah Imas Kustiani Viral, Guru Honor yang Sakit Stroke Berjuang Ikut Tes Guru PPPK 2021
 - 
            
              Bioskop Dibuka, Kisah Petugas Loket Tiket Canggung Layani Pembeli
 - 
            
              Uang Bulanan Cuma Rp 200 Ribu, Kisah Haru Anak Kiwil Pasca Ortu Cerai
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta
 - 
            
              Gaji Tambang Cuma Rp80 Ribu Sehari? Dedi Mulyadi Beri Kompensasi 9 Juta
 - 
            
              Pertemukan 12 Negara, 4th IICF 2025 Pecahkan Rekor MURI untuk "Semarak Nandak Ondel-Ondel Betawi"
 - 
            
              3 Nyawa Melayang di Pendopo Garut: Kasus Pernikahan Anak Gubernur Jabar Mandek?
 - 
            
              Pakar ITB Ungkap Proses Rumit dan Mahal di Balik Sumber Air Industri AMDK