SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat mengusulkan ke pemerintah pusat agar program Bantuan Sembako atau Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) diganti dengan uang tunai.
Usulan penggantian sembako bantuan sosial dengan uang tunai tersebut sudah diusulkan saat pihaknya bersama Dinas Sosial se-Jawa Barat melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat.
"Kebetulan waktu itu juga ada polisi dan Kadinsos Jabar. Nah, terus para kadis mengusulkan supaya BPNT itu diganti (uang tunai) karena terlalu banyak masalah," kata Kepala Dinas Kabupaten Bandung Barat (KBB) Sri Dustirawati saat dihubungi, Minggu (19/9/2021).
Sri menjelaskan, usulan penggantian itu sebagai buntut adanya temuan sembako bermasalah, dimana daging ayam berbau busuk yang sudah diterima 8 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kampung Cinangka, RT 02/06, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, KBB.
Pengajuan agar sembako BPNT diganti dengan bentuk tunai itu supaya ekonomi lokal di kalangan masyarakatnya bisa berjalan karena mereka bisa membeli sembako ke warung ataupun ke pasar sesuai kebutuhannya.
"Apalagi kalau sekarang kan mereka tak hanya butuh sembako saja, mereka juga perlu obat, vitamin, dan masker. Jadi, itu alasan kita," ucapnya.
Sementara yang paling penting, kata Sri, penggantian sembako BPNT dengan uang tunai itu supaya tidak ada perdagangan bebas yang hanya bisa menguntungkan para pedagang besar saja.
"Tapi kalau ada orang-orang yang tidak bertanggung awab dengan membuat komoditasnya jadi gak bagus, dialihkan saja jadi tunai," kata Sri.
Di sisi lain, pihaknya menilai bahwa program BPNT ini sudah bagus karena bisa menjaga kualitas kebutuhan pangan bagi masyarakat. Namun, jika masalahnya terus berulang, hal seperti ini tidak akan selesai.
Baca Juga: Berita Lifestyle Populer: Outfit Lesti Kejora, Kepang Usus Ayam di Warteg
"Karena akan ada orang-orang yang punya kepentingan tidak bertanggungjawab terhadap kualitas komoditi. Nantinya, yang dirugikan masyarakat lagi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga di Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat mengeluhkan paket Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) yang mereka terima sudah tak layak konsumsi.
Ada enam item dalam paket BPNT yang diterima warga tersebut. Tiga di antaranya tak layak konsumsi karena kondisinya yang buruk.
Ayam potong misalnya, sudah berbau busuk dan sebagian dagingnya sudah berwarna biru. Warga yang menyadari memilih tidak mengkonsumsi sembako tersebut.
"Di bagian sayap dagingnya sudah membiru gitu. Saya gak berani makan. Telornya juga pas mau dimasak sebagian sudah hancur yang kuning-kuningnya," kata Kokom (55) warga RT 01 RW 06 Desa Rajamandala Kulon, Jumat (17/9/2021).
Diketahui, BPNT berisi enam item bantuan dalam satu paket sembako. Enam item itu yakni ayam potong 1 kilogram, telur 1 kilogram, beras 10 kilogram, tahu, kentang dan buah pir senilai Rp200.000.
Berita Terkait
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
Gus Ipul Dukung Langkah Tegas Gubernur Aceh Larang Jual Mahal Sembako Pasca-Bencana
-
Menyantap Sunyi dalam Novel Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati
-
Antrean KJP Online Sampai Tanggal Berapa? Cek Batas Akhir Pendaftaran Sembako
-
Promo Superindo Hari Ini: 5 Desember, Belanja Hemat Daging Ayam hingga Diskon Beras Pulen
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik