SuaraJabar.id - Pawang hewan Steve Ewon mengungkapkan, penyebab gerombolan monyet ekor panjang gunung dan menyambangi area kafe dan restoran yang ada di pinggir Jalan Raya Tangkuban Parahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pria yang dikenal lewat acara Steve Ewon Sangat Petualang yang tayang di salah satu stasion televisi nasional itu menilai, turun gunungnya monyet ekor panjang itu sebagai cara alam berkomunikasi dengan manusia terkait kerusakan lingkungan
"Itu sesuatu yang disampaikan alam, dalam arti komunikasi alam dengan manusia bahwa sekarang alam sudah rusak. Karena habitat mereka sudah rusak dan tak ada makanan, secara alami kan makanannya serangga, buah, dan dedaunan," beber Steve Ewon saat dihubungi Suara.com pada Jumat (1/10/2021).
Menurut pria dengan nama asli Yanto itu, teritorial monyet ekor panjang yakni pepohonan sangat berkurang lantaran alih fungsi lahan dan hutan.
Baca Juga: Percepat Vaksinasi, Pemkab Bandung Barat Bakal Jemput Warga Lansia Pakai Sepeda Motor
"Ya kemudian menyebabkan mereka akhirnya keluar dari habitatnya dan datang ke permukiman manusia," ujarnya.
Ia mengatakan alih fungsi lahan dan hutan yang terjadi saat ini perlu disikapi dengan bijak. Misalnya dari kacamata aktivis lingkungan, perlu ada penghentian alih fungsi tersebut dengan melibatkan semua pihak.
"Di Cikole misalnya banyak alih fungsi lahan. Menyikapinya tergantung sudut pandang. Kalau kami sebagai aktivis lingkungan dan pencinta fauna harus menyeimbangkan semuanya. Banyak menanam pohon, tidak membuka lahan sembarangan, nah diedukasi ke semuanya," jelas Ewon.
Pria yang kini mengemban jabatan sebagai Kepala Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, KBB itu menyebut perlu ada penyeimbangan kondisi alam di Bandung Barat yang merupakan habitat berbagai satwa salah satunya monyet ekor panjang.
"Dulu kan hutan Perhutani itu hutan produksi, nah sekarang dimanfaatkan untuk jasa pariwisata. Otomatis habitat dan makanan mereka (monyet ekor panjang) hilang karena ada pembukaan lahan. Intinya semua harus seimbang dan tidak boleh sampai ada ketimpangan," tutur Ewon.
Baca Juga: Wanita Ini Bawa Timbangan saat Makan di Restoran, Penyebabnya Terbongkar
Di sisi lain fenomena turunnya monyet ekor panjang ke permukiman bahkan kafe dan restoran di Lembang bisa kadi suguhan entertainment bagi wisatawan yang sedang berkunjung.
Berita Terkait
-
Bangun Kreativitas, Blok demi Blok: A Minecraft Movie Meal Kini Hadir di Indonesia!
-
4 Drama Korea dengan Latar Restoran, Bikin Ngiler dan Baper Sekaligus!
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
-
Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI