SuaraJabar.id - Kemolekan dan keindahan Gunung Selacau Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masa lampau diungkapkan Syahbandar A. Sastrawinata (67).
Dulunya, ia masih ingat betul gunung api purba itu berbentuk kerucut seperti topi caping petani. Tak seperti kekinian yang sudah bopeng lantaran rusak oleh aktivitas penambangan.
Dulunya warga telah memakai lahan Gunung Selacau untuk pertanian. Selain itu banyak pula warga sengaja naik ke puncak untuk sekedar melihat pemandangan keindahan hamparan Kota Cimahi dan Bandung dari ketinggian.
"Di sana dipakai warga masyarakat untuk pertanian seperti, menanam umbi-umbian, pisang, dan pohon Albasia," kata Syahbandar saat ditemui beberapa waktu lalu.
Bagi tokoh masyarakat itu, Gunung Selacau bukan hanya sekedar gunung api purba. Masyarakat Desa Selacau meyakini gunung tersebut pernah jadi tempat singgah Dipati Ukur dan 10.000 pasukannya ketika akan menggempur VOC di Batavia (Jakarta) pada sekitar tahun 1628.
Menurutnya, rute perjalanan yang ditempuh Dipati Ukur untuk menuju Batavia menyusuri Sungai Citarum, Gunung Salacau di pakai tempat istirahat lantaran satu-satunya gunung di bantaran Citarum.
"Dulu kan belum ada jalan, dari Sumedang mereka menyusuri Citarum dan istirahat di sini," ucapnya.
Dari banyak versi sejarah soal Dipati Ukur, Syahbandar dan masyarakat Selacau meyakini versi sejarah bahwa Dipati Ukur tidak berakhir dengan kematian.
Di Gunung Selacau juga disebut tempat eyang Dipati Ukur menyerahkan baju dan senjatanya kepada salah satu pasukannya yang wajahnya mirip dengan Dipati Ukur.
Baca Juga: BRIN Serius Persiapkan Penghentian Reaktor Nuklir Bandung
"Justru pasukan ini yang eksekusi, yang asli tidak," ujarnya.
Selain itu, Syahbandar menyebutkan warga sekitar bahkan luar daerah banyak yang sengaja datang ke Gunung Selacau itu untuk berziarah. Pasalnya gunung itu diyakini jadi tempat singgah (maqam) tokoh besar yang pernah hidup zaman dulu.
"Banyak sengaja datang ke sini untuk ziarah. Kalau dulu saya bersama buyut punya kebiasaan ngabumbang lalu naik ke puncak," paparnya.
Geografiwan T Bachtiar mengatakan, saat perjalanan ke Batavia terdapat beberapa pasukan Dipati Ukur yang sakit ditinggalkan di Gunung Selacau.
"Para prajurit itu lalu membabat alas di sana, terlihat ada pohon pisang (cau) yang tumbuh di antara sela batu. Itulah wilayah tak bernama ini kemudian dinamai Selacau hingga kini," ungkap Bachtiar.
Habis Dilahap Tambang
Berita Terkait
-
Menang Tanpa Kebobolan Lawan Bali United, Bojan Puji Penampilan Teja Paku Alam
-
Johnny Jansen: Kartu Merah Mirza Mustafic Penyebab Bali United Kalah
-
Julio Cesar Bongkar Kunci Kemenangan Persib Bandung atas Bali United
-
Persib Bandung Kalahkan Bali United, Bojan Hodak:KamiLayak Menang
-
Sosok Ini Jadi Pembisik Bojan Hodak, Taktik Johnny Jansen Bakal Berantakan?
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
3 Nyawa Melayang di Pendopo Garut: Kasus Pernikahan Anak Gubernur Jabar Mandek?
-
Dedi Mulyadi Serukan Puasa APBD Tahun 2026, Ini Penyebabnya!
-
Jalur Cianjur-Sukabumi Dibuka! Tapi Awas Bahaya Tersembunyi Ini...
-
Insiden Truk Tangki Terguling Picu Kebakaran Hebat di Cianjur, Ini Kata Pertamina
-
7 Fakta Tragedi Kebakaran Hebat di Cianjur: Dari Truk Tangki Terguling Hingga Satu Korban Terbakar