Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 03 Oktober 2021 | 13:24 WIB
Foto yang ikut disebar bersama dengan pesan suara yang menyebut ada Wali Allah di Surade, Kabupaten Sukabumi. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

"Tidak menyangka Pesan Suara tersebut di-share ke mana-mana dan jadi liar," ujarnya.

Arif mengakui membagikan rekaman suara tersebut pada Kamis, 30 September 2021 ke grup WhatsApp KPK Pasundan. Alasannya untuk mengklarifikasi ada asumsi masyarakat soal sosok Encep yang dalam beberapa waktu terakhir tidak memakai baju saat pengajian atau istighosah.

"Ini yang menjadi perbincangan di warga selama kurang lebih tiga pekan," katanya.

Tujuannya membagikan rekaman suara itu pun untuk meminta pendapat anggota dan pimpinan KPK Pasundan, khususnya di Surade.
"Tetapi Pesan Suara itu keluar grup seolah-olah saya menyebar fitnah," ucap Arif. "Asumsi itu ramai di masyarakat karena perubahan Encep tidak pakai baju sejak ada gurunya dari Malang yang disebut abah."

Baca Juga: Pria Nyaris Diusir Istri Gegara Renovasi Toilet Tamu, Posisi CCTV Bikin Publik Berdebat

Kekinian Arif sudah meminta maaf kepada keluarga besar Ustaz Encep atas kehebohan yang terjadi dari pesan suara tersebut.

Dalam rekaman yang dibagikan ke redaksi sukabumiupdate.com, Arif meyakinkan publik bahwa ia masih memiliki ikatan keluarga dengan Encep.

Sehingga saat ada asumsi di masyarakat soal kebiasaan Ustaz Encep tidak memakai baju dan dilantik menjadi Wali Allah, Arif tidak mempercayainya.

"Hanya saja kesalahan saya mengirim Pesan Suara ke grup internal KPK Pasundan," ungkap dia.

Baca Juga: Viral Pria Fotokopi Uang Rp 50 Ribu, Hal Aneh Terjadi, Netizen Auto Shock Berat

Load More